Follow kami di google berita

Pendaftaran Ulang Siswa Yang Diterima Di SMAN 1 Berau 22 s/d 24 Juni 2021

ANEWS, Berau – SMA Negeri 1 Berau, Selasa, 22/6/2021 mulai melaksanakan sosialisasi kepada para orangtua murid, yang anaknya sudah dinyatakan diterima melalui Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online untuk bersekolah di SMA Negeri 1 Berau pada tahun Pelajaran 2021-2022. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Aula SMA Negeri 1 Jalan Mangga Tanjung Redeb.

Dalam sosialisasi yang dibagi dalam 3 sesi itu, disampaikan hal-hal yang menyangkut tata cara pengisian form dan kelengkapan-kelengkapan berkas yang harus dilampirkan sebagai kelengkapan dalam pendaftaran ulang peserta didik yang mulai dilakukan pada 22 s/d 24 Juni 2021.

Saleh-Kepsek-SMAN-1-kiri-dan-Abdul-Hakim-Sekretaris-Komite-kanan.

Selain Kepala Sekolah SMAN 1 Berau dan staf, hadir juga Sekretaris Komite Sekolah, Abdul Hakim dan segenap orangtua murid yang mendengarkan arahan dan penjelasan dari pihak sekolah.

Menurut Saleh, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Berau bahwa calon peserta didik yang mendaftar melalui PPDB tahun 2021 ini dari beberapa jalur afirmasi, prestasi, bina lingkungan, perpindahan tugas orang tua dan jalur zonasi itu, ada kurang lebih 1400-an orang dan yang diterima sebanyak 288 orang yang terdiri dari 3 jurusan, MIPA, IPS dan Bahasa.

Lebih lanjut Saleh mengatakan memang ratio pendaftar dan yang diterima sangat terbatas mengingat ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah saat ini masih sedikit, seperti ruang kelas dan lainnya.

Ditengarai awal mulai pembelajaran sesuai keputusan pemerintah adalah 12 Juli 2021 yang akan datang.  Apakah secara tatap muka atau daring, menurut Saleh, masih menunggu keputusan pemerintah dan tentunya dari Gugus Tugas Covid-19.

Sementara Sekretaris Komite Sekolah, Abdul Hakim, mengatakan Alhamdulillah dari tahapan proses PPDB ini sudah berjalan lancar dan berharap mudah-mudahan dengan perubahan situasi nanti kita bisa memulai kembali pembelajaran dengan metode secara tatap muka karena kita memang melihat merasa lebih efektif kalau proses pembelajaran ini dilakukan secara tatap muka, karena berbagai macam kendala kadang-kadang kalau dengan daring.

“Mudah-mudahan kondisi kita kondusif, sehingga proses belajar tatap muka itu kita laksanakan, hanya saja mungkin dalam proses pembelajaran nanti memang harus menggunakan protokol kesehatan yang ketat, imbuhnya.

Tentu saja peran serta dari seluruh orangtua untuk bisa memberikan fasilitasi, dalam arti kata hal-hal yang berkaitan dengan protokol kesehatan, tambah Hakim. (yud)

 

Bagikan

Subscribe to Our Channel