A-news.id, Tanjung Redeb — Sampah yang masih banyak terlihat di sepanjang arus sungai baik Segah maupun Kelay, menjadi pertanyaan masyarakat. Keberadaan kapal angkut sampah yang dioperasikan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, pun dianggap tak berfungsi.
Menanggapi hal ini, Sekretaris DLHK Berau Masrani menjelaskan jika selama ini kapal angkut sampah ini, masih terus beroperasi. Namun memang ada kendala yang dihadapi oleh petugas kebersihan.
“Arus pasang surut sungai juga mempengaruhi proses pembersihan. Ketika pasang, sampah yang mengapung lebih mudah diangkut. Saat air surut, sampah tersangkut di pinggiran sungai, sehingga sulit dijangkau,” jelasnya ketika ditemui beberapa waktu lalu.
Selain itu, jumlah personel masih terbatas. Juga fasilitas pendukung tambahan seperti kapal angkutnya sendiri yang masih kurang. Faktor lainnya adalah kondisi Sungai Segah, yang berbeda dengan Sungai Kelay.
“Sungai Kelay relatif arus sungainya lebih bersih karena terus mengalir. Sedangkan Sungai Segah cenderung flat, kadang arusnya berdiam sehingga petugas harus lebih bersabar dalam melakukan proses pengangkutan sampah,” imbuhnya.
DLHK Berau pun sudah mengupayakan penambahan kapal angkut sampah, termasuk penambahan personel karena ada beberapa area yang sulit dijangkau. Yang terpenting juga, kata Masrani peran masyarakat menjadi faktor utama kebersihan sungai.
“Masyarakat juga kita minta peduli kebersihan sungai. Meskipun banyak petugas tapi kesadaran jaga kebersihan kurang, maka tetap tidak akan maksimal. Apalagi di sepanjang area tepian juga sudah dipersiapkan bak sampah, yang fungsinya mengakomodir sampah masyarakat di sekitaran sungai,” pungkasnya.(mel)