A-News.Id, Tanjung Selor- Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024, harga bahan pokok (Sembako) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara merangkak naik.
Seperti, harga beras salah satu kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan pada saat Nataru tersebut kian naik, bahkan per karungnya mencapai Rp 5 ribu.
Tina salah satu dari beberapa pedagang di pasar Induk Tanjung Selor mengakui, sebelumnya harga beras berkisar Rp 75 ribu per karung, kini naik menjadi Rp 80 ribu.
“Semua harga sembako mulai naik pada 1 Desember. Apalagi beras, kami dapat informasih dari petani langsung bahwa akan terus naik dan kemungkinan kembali stabil Januari tahun 2024 mendatang,” ujarnya kepada A-News.Id, Senin (11/12).
Faktor kenaikan harga, lanjut dia karena pasokan yang kurang. Tidak hanya beras saja, namun beberapa kebutuhan pokok lainya juga mengalami kenaikan.
Seperti telor naik Rp 1.000 rupiah dengan harga sebelumnya Rp 57 ribu menjadi Rp 58 ribu per piring, Bawang merah Rp 33 ribu – Rp 35 ribu perkilogram sedangkan bawang putih tetap di harga Rp 35 ribu.
Lalu, gula juga mengalami kenaikan dimana sebelumnya harga eceran Rp 16 ribu kini jadi Rp 18 ribu perkilogramnya.
“Untuk harga yang masih stabil itu minyak goreng di harga Rp 17 ribu per liter,” bebernya.
Di lokasi yang sama, pedagang lainya, Ida menjelaskan, harga beras perkarung naik Rp 10 ribu di toko miliknya.
“Harga beras ini akan terus mengalami kenaikan dan kapan turunnya kita tidak mengetahui secara pasti sampai kapan harga kembali stabil. Sebab, beras ini mulai naik dari Novermber, karena memang pasokan yang kurang,” ujarnya.
Selain itu, tambah dia harga cabai juga mengalami kenaikan dari Rp 120 -130 ribu perkilogramnya dari sebelumnya harga Rp 80 ribu.
Namun, lanjut dia tidak semua pedagang memberikan harga sama ada juga pedagang yang memberikan Rp 100 ribu perkilogramnya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi dan Umkm, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bulungan, Untung Yani, menambahkan, menjelang hari-hari besar, harga sejumlah kebutuhan pokok pasti akan mengalami kenaikan.
“Seperti biasa kenaikan pasti terjadi. Terutama beras,” ujarnya.
Diskoperindag lanjut dia, tidak tinggal diam dengan adanya kenaikan dari beberapa bahan pokok.
“Kami beberapa waktu ini melakukan pasar murah di desa-desa guna antisipasi kenaikan harga jelang Nataru,” sebutnya.
Terhadap adanya kenaikan harga beras dan lombok di Bulungan tambah dia, karena pasokan masih bergantung dari luar daerah.
“Ya, meskipun stok beras khususnya premium itu kurang. Namun dari data yang kami dapatkan saat ke Bulog bahwa stok 6 bulan kedepan itu aman,” tutupnya. (*/Lia)