Follow kami di google berita

MENJELANG MUNAS IMI, PENGURUS HENDAKNYA MENYELESAIKAN PERSOALAN IMI YANG MASIH ADA DI BEBERAPA PROVINSI KHUSUSNYA KALTIM

Letjen TNI AM Putranto (kiri) Sadikin Aksa (kanan)

ANews , Berau – Jelang Musyawarah Nasional IMI (Ikatan Motor Indonesia) yang rencananya akan dilaksanakan di Jakarta, 20 Desember 2020. Ada dua kandidat yang dikabarkan akan maju di Pemilihan Ketua Umum IMI Pusat periode 2020-2024 yakni Sadikin Aksa dan Letjen TNI AM Putranto.

Ketum IMI Jabar Fachrul Sarman, yang dikenal dekat dengan salah satu kandidat (Letjen TNI AM Putranto) buka suara tentang munas ini, beliau mengungkapkan bahwa dirinya sebagai IMI Provinsi Jabar menginginkan IMI Pusat yang sederhana namun tetap profesional.

Sedangkan Jeffrey JP, Sekretaris Jendral IMI Pusat yang merupakan figur dekat dan kepercayaan Sadikin Aksa merespon tenang menghadapi Munas IMI tersebut, “Keluarga Besar IMI tetap solid dan komitmen untuk menunjang program kerja yang terencana, terstruktur serta berkesinambungan demi peningkatan eksistensi IMI”, ungkapnya. (dikutip dari laman mobilinanews.com)

Sementara itu ada kabar kurang baik dari Kalimantan Timur menurut informasi yang Anews peroleh ada dua kubu di IMI Kaltim. Tak hanya itu saja banyak pembalap yang dikabarkan memperoleh sanksi dari IMI Kaltim sehingga pencabutan KIS (Kartu Ijin Start)  dari IMI Pusat dikarenakan mengikuti Event Kejurda Bontang saat bulan Maret lalu, salah satunya adalah Dimas Juliatmoko.

Dimas Juliatmoko atau biasa dikenal dengan sebutan “Asu Edan” adalah atlet balap motor kelahiran Berau, 13 Juli 2002. Dia mengawali karier balapnya sejak umur 14 tahun dan bergabung bersama tim DIT’S Racing Palangkaraya.

Dimas Juliatmoko saat Juara Region Jawa (MP6). sumber foto (balapmotor.net)

Banyak prestasi yang telah ia peroleh mengharumkan nama Berau, sebut saja tahun 2017 Juara Region Kalimantan (MP5), tahun 2018, Juara Region Jawa dan kedua Juara Indonesia (MP6). DIT’S Racing Palangkaraya, Bromo Jaya Mix dan GCRT adalah beberapa tim yang pernah meminang dia.

“Pas event Semarang gak bisa main gara-gara ikut event di Bontang katanya Event illegal karena memang di Kaltim ini IMI-nya dua kubu karena itu KIS saya dicabut dari IMI Pusat, padahal sudah menghubungi salah satu orang IMI Kaltim tapi tidak bisa dibantu” ungkapnya.

Dimas berharap agar kedepannya di Berau disediakan tempat latihan agar ada bibit-bibit baru yang dapat mengharumkan nama berau di kancah Nasional maupun Internasional.

Menurut Haji Emil selaku Ketua Pengurus Provinsi IMI Kaltim yang kami konfirmasi melalui telepon “Harusnya ia (Sadikin Aksa) kalau mau mencalonkan diri, selesaikan dulu provinsi yang bermasalah terutama Kaltim, Kaltim inikan sudah 6 tahun kok gak diselesaikan, jangan terlalu ego”, pungkas Emil.

Haji Emil (kemeja biru) saat foto bersama juara

Tak hanya itu saja Haji Emil pun buka suara mengenai dua kubu yang ada di IMI Kalimantan Timur ini. “Harusnya Simeon Palinggi jangan memperuncing keadaan tapi mencari solusi, jadi dari hasil Pengadilan Negeri Kaltim kita diakui”, tutupnya. (Novta F/Anews)

Bagikan

Subscribe to Our Channel