Follow kami di google berita

Madu Jadi Komoditas Unggulan KAT Lati, Program Pemberdayaan Masyarakat Dimaksimalkan

A-News.id — Masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) Lati sejak dulu menggantungkan hidupnya dengan mengolah hasil hutan. Salah satunya adalah madu. Cairan manis yang berasal dari sekresi gula tumbuhan (nektar bunga), memang sangat diminati oleh masyarakat . Apalagi, madu memang memiliki nilai ekonomi yang terbilang cukup fantastis.

Lambat laun, keberadaan madu di hutan kian sulit ditemukan. Sifat lebah yang kerap berpindah-pindah, untuk membangun sarangnya menjadi salah satu persoalan yang dihadapi masyarakat.

Melihat kondisi tersebut, PT Berau Coal hadir untuk memberikan bantuan. Di tahun 2000, perusahaan pertambangan batu bara hadir memberikan pendamingan kepada KAT Lati. PT Berau Coal memberikan bantuan pelayanan pendidikan, kesehatan gratis hingga logistik, kepada kelompok masyarakat suku Dayak Punan Basap itu.

Di 2013, Berau Coal memberikan dukungan infrastruktur seperti rumah layak huni, jalan, rumah ibadah, hingga fasilitas penyedia listrik dan air bersih. Selain itu sarana pendukung pelajar seperti transportasi, asrama, hingga tas bahkan sepatu sekolah.

Tak berhenti disitu, bantuan Berau Coal berfokus terhadap pengembangan ekonomi. Melalui program pemberdayaan ekonomi, mereka mengembangkan budi daya ikan. Dua tahun kemudian, mengembangkan ekonomi di bidang perkebunan lada. Pada 2018, Berau Coal kembali menambah rumah layak huni.

Tak berselang lama, program pemberdayaan ekonomi dan penambahan fasilitas ditingkatkan. Jalan usaha tani, balai adat, hingga instalasi pengolahan air bersih, dibangun. Termasuk mengembangkan usaha madu hutan.

“Alhamdulillah, kami berkesempatan hadir memberikan pendampingan kepada masyarakat. Program selanjutnya adalah mewujudkan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Arif Hadianto, Senior Manager Corporate Communications Berau Coal.

Berau Coal mendampingi KAT Lati melalui program corporate social responsibility (CSR). Program tersebut memiliki rencana strategis 2019-2023 yakni terwujudnya masyarakat pascatambang yang berdaya, sinergis, dan arif menuju kemandirian yang berkelanjutan.

Misinya, mengembangkan aset-aset masyarakat, memperkuat kemitraan produktif yang berkelanjutan, dan meningkatkan daya adaptasi masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim.
Program tersebut bertujuan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif dalam mengelola potensi sumber daya lokal.

Untuk mencapai tujuan itu, Berau Coal fokus mengembangkan ekonomi di bidang pertanian terpadu, agro industri dan pariwisata, kampung pro iklim serta mandiri energi yang berkelanjutan.
Melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), PT Berau Coal melakukan pendampingan kepada warga KAT dalam pengelolaan madu hutan. Ini dilakukan untuk membantu meningkatkan perekonomian warga secara optimal untuk mewujudkan kemandirian ekonomi warga KAT.

Madu Hutan Kalimantan merupakan salah satu madu yang terkenal di Indonesia akan khasiatnya yang baik untuk kesehatan. Madu hutan yang dipanen oleh para pemanen madu dari warga KAT ini sebelumnya kesulitan dalam mencari pasar.
Kesulitan penjualan dengan stok madu yang banyak membuat warga KAT menjual dengan harga yang murah.

PT Berau Coal pun melakukan pendampingan dengan membantu perbaikan proses pemanenan hingga pengemasan agar sesuai dengan kualitas yang diinginkan oleh pasar serta membantu hilir dari proses ini yaitu kegiatan pemasaran madu ini.

Program-program yang dilakukan dalam pengembangan madu hutan warga KAT ini antara lain, mendukung penyediaan sarana dan prasarana pemanen madu agar madu terjamin hygiene, serta memberikan pelatihan “Panen Lestari” yang bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman agar setiap tahunnya dapat menghasilkan madu di lokasi yang sama.

Selain itu juga melakukan survei potensi madu yang bekerja sama dengan pihak akademisi Politeknik Sinar Mas Berau Coal agar warga KAT memiliki pemetaan terhadap lokasi dan pakan lebah serta membuat rumah produksi khusus untuk melakukan edukasi, pemrosesan madu secara higienis, dan pengemasan (packaging) yang menarik.

“Kami selalu berupaya untuk hadir memberikan pendampingan terhadap masyarakat KAT Lati. Apalagi, demi peningkatan kualitas ekonomi masyarakat,” tandasnya. (Poh)

Bagikan

Subscribe to Our Channel