A-News.id, Tarakan- Inflasi nasional membawa kabar baik per Maret 2024, karena masih dinyatakan terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2024. Sementara kondisi inflasi dari tiga Kota di Kalimantan Utara, yakni Tarakan, Bulungan dan Nunukan per Maret 2024 mencapai angka 0,42 persen ata 2,62 persen years on years (yoy).
“Tapi, secara nasional inflasi kita itu memiliki beberapa tantangan seperti pasokan yang terbatas. Dan Kaltara ini tercatat (inflasi) masih berada dalam target nasional dan dibawah capaian nasional sebesar 3,05 persen (yoy),” ungkap Deputi Kepala Perwakilan, Kepala Tim Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Kalimantan Utara, Seno Indarto.
Secara garis besar, dikatakan Seno, Indonesia memiliki tantangan diantaranya gejolak geopolitik, yakni dampa perang Negara Ukranina dan Rusia, sehingga Indonesia perlu mewaspadai krisis pangan dan energy. Tak hanya itu, lanjut Seno ada pula tantangan global yang masih tinggi dikarenakan gejolak global. Sehingga risiko utama inflasi 2024 secara nasional ini sebagian besar ialah dari gejolak global.
Nah khusus Kaltara, dijelaskan Seno bahwa penyumbang inflasi di Kaltara ialah beras sebesar 0,17 persen, telur ayam sebesar 0,14 persen, cabai rawit sebesar 0,08 persen, serta ikan laying dan ikan bandeng yang masing-masing sebesar 0,05 persen.
Selain penyumbang inflasi, ada pula penyumbang deflasi diantaranya cabai rawit sebesar -0,12 persen, angkutan udara sebesar -0,010 persen, bawang merah sebesar -0,05 persen, daging ayam ras sebesar -0,04 persen dan sawi hijau sebesar -0,02 persen.
Sementara itu, pada kategori makanan, minuman dan tembakau mencapai angka 6,28 persen, sedang transportasi mencapai angka 0,92 persen dan perumahan, listrik dan bahan bakar rumah tangga mencapai 0,00 persen (yoy).
Untuk diketahui, saat ini kondisi inflasi Kaltara diambil dari 3 kabupaten kota yakni Tarakan yang memiliki angka inflasi sebesar 0,10 persen, Tanjung Selor sebesar 0,31 persen dan Nunukan sebesar 1,04 persen. Ketiga kabupaten kota ini memiliki angka inflasi yang lebih tinggi dibandingkan inflasi periode sebelumnya. (bro)