Follow kami di google berita

Pastikan Takjil di Tarakan Aman

A-News.id, Tarakan- Jelang akhir Ramadan ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kencang melaksanakan pengawasan terhadap takjil. Bahkan pengawasan takjil ini tengah mencapai angka 115 sampel.

Kepala BPOM di Tarakan, Herianto Baan menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pengawasan sekaligus pengujian takjil hingga tahap empat, sehingga Tarakan masuk pada tahap keempat setelah Kabupaten Bulungan, Nunukan dan Malinau.

Khusus Tarakan, BPOM melaksanakan pengawasan dikawasan Kelurahan Sebengkok dan Pamusian. Dalam hal pengawasan ini, dikatakan Herianto pihaknya melakukan perjumpaan langsung dengan pedagang takjil kemudian membeli beberapa hidangan takjil untuk diuji coba seperti makanan dan minuman.

“Semua kita sisir, makanan dan minuman. Ya kue juga,” ungkap Herianto.

Pelaksanaan pengawasan ini lanjut Herianto dilakukan karena pihaknya ingin mengantisipasi adanya produk makanan dan minuman yang tidak layak edar dan mengandung bahan berbahaya seperti rhodamin, methanil yellow, boraks, formalin dan bahan berbahaya yang lain.

Beruntung, pasca dilakukannya pengawasan dan pengujian makanan dan minuman ini, pihaknya tidak menemukan satupun bahan makanan maupun minuman yang mengandung bahan berbahaya sehingga dinyatakan aman untuk dikonsumsi.

Namun, jika pihaknya menemukan adanya bahan berbahaya dalam takjil, maka pihaknya akan mencari tahu pembuat takjil tersebut. Kemudian melakukan investigasi apakah ada unsur kesengajaan atau tidak untuk kemudian dilakukan pembinaan mengenai bahan makanan yang sesuai standar atau layak konsumsi.

“Soal pidana bisa saja dikenakan, namun rata-rata semua ada tahapan. Pidana adalah langkah terakhir dilakukan prosesnya. Tahapnya pengawasan pembinaan dan kalau ada unsur kesengajaan, bisa dipidanakan sesuai UU Nomor Tahun 2012,” jelasnya.

Selain bahan yang berbahaya Herianto juga menginstruksikan agar para pedagang takjil tidak menggunakan bahan tambahan yang melewati kadar sudah ditentukan seperti pemanis atau bahan tambahan untuk menutupi produk yang sudah rusak.

Sementara itu, salah satu pedagang takjil Kelurahan Sebengkok Tarakan, Inoy mengatakan bahwa dirinya baru kali ini melakukan penjualan takjil. Namun ia mengaku tidak memberikan pemanis buatan pada takjil miliknya. Sehingga ia yakin produk makanan dan minuman yang ia jualan aman.

“Saya yakin aman karena saya yang buat. Ini (takjil) tanpa pengawet maupun pemanis buatan,” katanya. (bro)

Bagikan

Subscribe to Our Channel