A-News.id, Berau – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Berau Ilyas Natsir, ingin menjadikan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) sebagai salah satu lembaga yang mampu menciptakan dana abadi kampung.
Dikatakan ilyas, DPMK akan terus membina untuk setiap kampung agar dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas kampung.
“Pertama kita melakukan pembinaan seperti sistem keuangan desa, kemudian kita berkolaborasi dengan pihak terkait untuk meningkatkan produktifitas Badan Usaha Milik Kampung, karena BUMK ini adalah salah satu lembaga di Kampung yang diharapkan mampu menciptakan dana abadi kampung, siapa tau nantinya sudah tidak ada lagi dana desa, atau dana ADK†jelas Ilyas.
Ilyas juga menjelaskan, BUMK beda dengan Koperasi, karena koperasi jika memiliki keuntungan hanya dibagi dengan anggota, sedangkan BUMK dapat dipergunakan sebanyak-banyaknya dan keuntunganya dibagikan kembali kepada masyarakat.
“Untuk saat ini setiap kampung yang sudah terbentuk sekitar 97% dan 3 persen yang masih belum terbentuk, namun rata-rata sudah mengajukan pendaftaran ke kementrian desa untuk segera menerima sertifikat atau tanda daftar Badan Usaha Milik Kampug,†ujar Ilyas.
Menurut Ilyas, ada salah satu kampung yang sudah memiliki pendapatan Rp 1 Miliyar per tahun di daerah pesisir.
“Targetnya bahkan bisa lebih Rp 1 Miliyar per tahun, untuk pendapatan asli kampung bisa dihitung setelah sudah dipotong gaji dan biaya operasional dan itu namanya pendapatan asli kampung,†jelasnya.
Untuk kendalanya, Ilyas menerangkan, Sumber Daya Manusia (SDM) di Kampung-Kampung masih sedikit, baik itu dalam segi kualitas maupun kuantitas. Namun untuk status Kampung Berkembang yang ada di Kabupaten Berau sudah mencapai sekitar 50 Kampung, pungkasnya. (yf)