A-News.id, Tanjung Redeb — Ribuan masyarakat memadati sepanjang rute jalan pawai budaya dalam rangka HUT ke-71 Kabupaten Berau dan HUT ke-214 Kota Tanjung Redeb. Pawai budaya bertajuk Berau Culture Festival yang digelar Pemkab Berau pada Senin (9/9/2024) pagi ini, tergolong berbeda dengan tahun sebelumnya.
Di pawai Budaya tahun ini, anak-anak usia sekolah mulai dari tingkat PAUD, SD, hingga SMP mendapatkan tugas untuk menonton gelaran pawai, kemudian membuat laporan. Hal ini berdasarkan surat edaran bernomor 800/2599/Bid.P2TK tertanggal 5 September 2024.
Dalam SE yang ditandatangani Kadisdik Berau Mardiatul Idalisah itu tertulis, dalam rangka turut memeriahkan HUT Kabupaten Berau dan Kota Tanjung Redeb, maka diimbau agar para siswa dapat menyaksikan pawai dan belajar tentang budaya nusantara tersebut, serta membuat laporan keanekaragaman dari pengamatannya.
“Iya, sengaja sekolah diliburkan hari ini agar anak-anak bisa menonton pawai dan membuat tulisan dari kegiatan itu. Saya datang dari Teluk Bayur menemani anak menonton,” ujar Malisa, salah satu orangtua yang anaknya duduk di bangku SD.
Beberapa anak bahkan membawa buku catatan agar semua bahan pengamatan tak ada yang terlewat. Pawai budaya yang diikuti mulai dari OPD, sekolah hingga paguyuban itu, nyatanya membuat anak-anak antusias.
Meskipun cuaca mulai terik, tak menyurutkan semangat mereka. Bahkan, agar tugas sekolah itu bisa tuntas, mereka rela berkeliling memastikan tak ada satupun nama peserta pawai yang terlewat.
Di sela-sela pendataan hasil pengamatan, beberapa orangtua pun berupaya mencari objek foto yakni peserta pawai yang memakai kostum. Bukan tanpa alasan, foto bukti dengan peserta juga menjadi salah satu dilampirkan dalam tugas laporan tentang pawai budaya Berau.
“Bagus ya, jadi anak-anak bisa belajar langsung ke lapangan. Mengamati, dan mencari data sendiri. Mereka juga jadi mengetahui apa dan bagaimana budaya kita yang beraneka ragam. Tapi saran kalau bisa pawainya tahun selanjutnya jangan di hari kerja, karena kami sebagai pekerja akan kesulitan menemani anak,” tutup Aida, orangtua dari Deeva yang juga menyaksikan pawai sebagai salah satu tugas sekolahnya. (Amel)