Follow kami di google berita

KASUS COVID BERAU TURUN, TETAPI MASIH BERPOTENSI NAIK JIKA TIDAK LAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN

ANEWS, Berau – Situasi Covid-19 secara angka di Berau memang ada penurunan, tetapi kasus terakhir Sebagian besar masih merupakan transmisi lokal, yang masih berpotensi untuk meluas kembali, jika warga masyarakat tidak disiplin terhadap pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19, Iswahyudi, Kadinkes Berau menyampaikan Selasa, 6/4/2021.

“Jadi secara angka memang kita ada penurunan, tetapi dari penurunan ini dari kasus-kasus yang terakhir, itu sebagian besar juga masih transmisi lokal yang bukan merupakan perjalanan, artinya juga masih ada potensi di dalam ini, dan banyak perilaku masyarakat, yang rata-rata yang kita dapatkan ini orang-orang yang cek mandiri, positif baru lapor.  Tadinya mau menyembukan diri dan kadang-kadang sulit untuk ditracing keluarganya,s ehingga potensinya cukup besar. Yang penting tetap dengan kehati-hatian,” kata Iswahyudi.

Terkait wacana sekolah tatap muka seperti yang disarankan mendikbud, Iswahyudi mengatakan mungkin yang berada di zona hijau yang didahulukan, tetapi tetap melaksanakan protocol Kesehatan.

“Dahulukan yang di zona hijau dulu, artinya dimana dalam satu bulan terakhir tidak ada kasus sama sekali. Itu mungkin bisa dimulai namun tetap melakukan protocol Kesehatan,” imbuhnya.

Menurut Iswahyudi, masalahnya bukan pada proses belajarnya, tetapi sebelum dan sesudah pulang sekolah ini, siapa yang bisa menjaga anak-anak ini tidak kumpul, problem besarnya disitu.

“Tetapi pertanyaan berikutnya, apa iya kalau tidak sekolah mereka tidak kumpul juga, tetapi paling tidak di sekolah kita dapat mendisiplin mereka dengan mematuhi protocol Kesehatan,” ungkapnya.

Sementara kalau di zona Kuning, ada kasus positif, lebih lanjut Iswahyudi mengatakan agar lebih berhati-hati lagi, kunci utamanya tetap memakai masker, jangan face shield, karena masker lebih efektif.

Vaksinasi

Saat menanggapai saran mendikbud agar semua guru sudah tuntas divaksin pada Mei 2021, Iswahyudi mengatakan memang pada saat ini semua orang akhirnya merasa penting untuk divaksin, tetapi instruksi dari pusat, vaksin yang datang terakhir ini 60% untuk Lansia dan 40% untuk Pelayanan publik.

Iswahyudi berharap, nanti berikutnya untuk pelayanan publik ini lebih besar lagi termasuk untuk tenaga guru.

“Karena OPD-OPD saja rata-rata baru 6-7 orang,” katanya.

Pusat hanya melihat kemampuan kita seperti apa dan pertimbangan untuk memberikan vaksin itu ditentukan oleh pemerintah pusat. Sejauh ini Berau dianggap penyerapan penggunaan vaksin covid-19 dianggap bagus oleh pemerintah pusat.

Prokes di bulan Ramadhan

Iswahyudi mengatakan bahwa pada dasarnya tidak ada bedanya dengan kegiatan yang lain dengan melakukan 5M. Yang penting protokol kesehatan tetap dilaksanakan dalam kegiatan ibadah di bulan Ramadhan 1442 H ini.

Termasuk juga kegiatan Pasar Ramadhan memang kita dorong kegiatan ekonomi, tetapi protokol kesehatan tetap dijalankan. (jul/nov)

Bagikan

Subscribe to Our Channel