Follow kami di google berita

Kapal Wisata Sungai Kayan Icon Baru, Upaya Dongkrak PAD Bulungan

A-News.id, Tanjung Selor – Mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan. Dengan menghadirkan icon baru disungai kayan, yang diyakini mampu menarik wisatawan luar dan lokal untuk datang ke bumi tenguyun.

kapal wisata tenguyun sungai kayan, dengan spesifikasi mesin kapal 6 silinder. panjang 21 meter, lebar 4 meter dan muatan maksimal 50 -70 orang telah rampung. Dan mengunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) mencapai Rp 700 juta lebih.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bulungan Septi Ding menjelaskan, kapal wisata diyakininya, sangat efektif dalam meningkatkan kunjungan wisata di Bulungan. Keindahan sungai kayan, menjadi nilai jual yang memiliki daya tarik yang patut untuk dikunjungi.

“Untuk meningkatkan jumlah wisata, icon baru disungai kayan ini sangat menarik. Tinggal nanti, bagaimana cara membrandingkanya. Kapal wisata ini nanti tidak harus berlayar terus, sebab bisa juga jadi Cafe terapung,” ungkap Septi kepada A-News.Id baru-baru ini.

Menurut dia, kapal wisata mampu menambah PAD bagi daerah dan UMKM yang ada. Karena jika sudah beroperasi pihaknya akan melibatkan UMKM yang ada.

Kedepan, lanjut dia pihaknya berencana menambah satu unit kapal wisata. Namun, melihat dulu bagaimana operasional yang sejauh ini mekanisme belum ditentukan.

Dia sangat optimis, dengan adanya kapal wisata bisa menambah PAD di Bulungan. Mengingat, masyarakat kerap bertanya terkait kapal wisata tentu ada daya tarik yang bisa diolah.

Kemudian, hal sama disampaikan, Bupati Bulungan Syarwani, menyebutkan, kapal wisata sebagai upaya Pemda dalam menambah PAD. Hanya saja, manajemen pengelolaan kapal belum ada.

“Kapal wisata Ini, upaya kita memperkenalkan bahwa Bulungan memiiliki kapal tenguyun sungai kayan. Yang menjadi icon wisata Bulungan. Insyallah, ini akan berjalan setiap hari mengitari sungai kayan. Namun harus ada manajemen, pengelolalaannya,” pintanya.

Sedangkan, mengenai tarif Syarwani menyebutkan belum ditentukan.

”Nantinya, pasti ada tarif. Karena, harus ada operasional yang bisa menjalankan,” jelasnya.

Kemudian,pada musim buah nantinya, kapal tersebut menjadi wadah bagi masyarakat yang ingin berwisata disungai kayan hingga desa-desa penghasil buah lokal. Seperti desa Antutan dan penjalin yang merupakan penghasil buah di Bulungan. (*/Lia)

Bagikan

Subscribe to Our Channel