Follow kami di google berita

KALSEL DILANDA BANJIR BESAR, BERIKUT PENJELASAN BNPB

ANews, Kalsel – Banjir dengan skala dampak luas melanda wilayah Kalimantan Selatan pada pertengahan Januari 2021. Banjir di Kalsel tercatat merendam ribuan rumah pada 14 Januari 2021, demikian mengutip laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Banjir di Kalsel sebenarnya sudah muncul sejak 9 Januari 2021 lalu, saat hujan dengan intensitas tinggi memicu aliran sejumlah sungai meluap. Sejak hari Sabtu itu, banjir datang dengan ketinggian air bervariasi, dari 50 cm sampai 3 meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Mujiyat mengatakan banjir yang paling parah terpantau di wilayah Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut, dengan ribuan rumah terenam. Mujiyat menerangkan hal ini pada Rabu, (13/01/2021)

Ia pun mencatat banjir merendam sejumlah kawasan di 5 daerah lain, yaitu Kota Banjarbaru, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong.

Di Kabupaten Banjar, status tanggap darurat banjir telah ditetapkan sejak 11 Januari dan akan berlaku hingga 31 Januari 2021. Setidaknya 10 kecamatan terdampak banjir di kabupaten ini dan paling parah adalah wilayah Pengaron, dengan ketinggian air mencapai 2-3 meter.

Sementara di Tanah Laut banjir merendam Kecamatan Bati-Bati, Tambang Ulang dan Kurau paling parah dengan ketinggian air berkisar 50 centimeter hingga satu meter. Banjir di Tanah Laut ini juga merendam jalan raya poros dari arah Banjarmasin menuju Pelaihari dan sebaliknya, sehingga arus lalu lintas juga dialihkan ke jalur alternatif.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mencatat laporan soal kejadian banjir di Kalsel hari ini datang dari Kabupaten Tapin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Balangan.

“Banjir (di Kabupaten) Tapin dipicu oleh hujan intensitas tinggi. Genangan di Kabupaten Tapin terpantau pada pukul 01.00 waktu setempat,” kata Raditya di keterangan resmi BNPB yang dirilis pada Kamis sore (14/1/2021).

Menurut Raditya, banjir di Kabupaten Tapin merendam sebagian wilayah Kecamatan Binuan, seperti Kelurahan Raya Belanti. Kelurahan lain yang terdampak banjir dan data warga terdampak, kata dia masih dikumpulkan oleh petugas BPBD Tapin. Evakuasi warga dan distribusi logistik juga sedang dijalankan.

“Saat banjir terjadi (di Tapin), tinggi muka air beragam dari 50 hingga 150 cm,” kata Raditya.

Banjir pun merendam wilayah Kota Banjarbaru. Raditya menjelaskan hujan dengan intensitas tinggi memicu luapan Sungai Kemuning. Kelurahan Kemuning (Kecamatan Banjarbaru) dan Kelurahan Guntung Payung (Kecamatan Landasan Ulin) merupakan kawasan yang terdampak banjir, dengan jumlah warga terdampak sebanyak 121 KK (323 jiwa).

“Banjir (di Banjarbaru) terjadi pada hari ini, Kamis (14/1) sekitar pukul 01.10 waktu setempat dengan tinggi muka air 50 – 90 cm,” ujar dia. “Banjir berangsur surut di beberapa titik.”

Sedangkan banjir di Kabupaten Balangan, kata Raditya, terjadi setelah hujan intensitas tinggi turun dan memicu luapan Sungai Balangan dan Pitap. Banjir terpantau sejak Kamis pagi, pukul 08.30 waktu setempat, dan melanda wilayah sejumlah kecamatan.

Banjir di Kabupaten Balangan terpantau merendam kawasan: Kecamatan Tebing Tinggi (Desa Mayanau, Gunung Batu, Sungsum, Ju’uh, Simpang Bumbu’an, Simpang Nadung dan Tebing Tinggi); dan Kecamatan Awayan (Desa Putat Basiun, Pasar Awayan, Badalungga, Badalungga Hilir, Pulantan, Muara Jaya).

“Rumah terendam sebanyak 1.658 unit. Tinggi muka air genangan saat kejadian berlangsung sekitar 10 hingga 100 cm,” kata Raditya soal kondisi banjir di Balangan.

BPBD Kabupaten Balangan mencatat 1.708 KK (5.919 warga) terdampak banjir pada 14 Januari 2021. Sebanyak 2.828 warga terdampak berada di Kecamatan Tebing Tinggi. Adapun warga terdampak banjir di Kecamatan Awayan mencapai 3.091 jiwa.

Masih ada lagi yang terendam di Kalsel. Banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah terjadi sejak Rabu malam kemarin dan melanda kawasan 2 kecamatan: Barabai dan Hantakan.

“Banjir di kawasan ini dipicu oleh tingginya curah hujan,” ujar Raditya. “Tinggi genangan pada saat awal banjir sekitar 50 – 200 cm.”

Petugas di lapangan masih mendata dampak banjir, seperti warga yang mengungsi maupun pemukiman yang tergenang, kata dia. Pada Kamis pagi, wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah masih diguyur hujan intensitas ringan hingga sedang, dan banjir belum surut.

Bencana serupa terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Sejak Rabu malam (13/1/2021), banjir membuat wilayah enam kecamatan di kabupaten tersebut terendam. Sebanyak 1000 KK di daerah tersebut terdampak banjir, berdasarkan data yang diterima BNPB pada hari ini.

Enam kecamatan terdampak banjir di  Hulu Sungai Selatan tersebut ialah Loksado, Padang Batung, Kandangan, Angkinang, Telaga Langsat dan Sungai Raya.

“Banjir dipicu oleh hujan intensitas tinggi dan air kiriman dari hulu Sungai Amandit. Tinggi muka air terpantau 20 hingga 150 cm,” Raditya menjelaskan.

Mari ulurkan tangan bersama-sama membantu para korban banjir Kalsel dengan donasi ke Mahya Wahyudi Rek : 031-00-0602198-7 Bank Mandiri, No Handphone 081257775530. Semoga para korban diberikan keselamatan serta ketabahan.  (ant/tir/nov)

Bagikan

Subscribe to Our Channel