A-News.id, Tanjung Redeb — Wacana Kabupaten Berau bergabung dengan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mendapat penolakan. Mulai dari segi anggaran, APBD Berau lebih besar dibandingkan dengan Kaltara.
Tak hanya itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Berau, M. Said, mengungkapkan selain APBD yang lebih besar dari Kaltara, Berau juga menerima dana bagi hasil (DBH) setiap tahun yang jumlahnya cukup besar, dana tersebut diterima dari kabupaten/kota lain di Kaltim.
“Hal ini pasti kita lepas apabila kita bergabung di Kaltara,” ujarnya.
Selain itu, potensi pariwisata di Berau juga memiliki keunggulan tersendiri. Disisi lain, dengan bergabungnya Bumi Batiwakkal ke Kaltara seakan-akan hanya menghidup Kaltara, bukan sebaliknya.
“Kita punya banyak potensi, kalau kita bergabung justru itu (menghidupkan Kaltara, red),” ungkapnya.
Said juga meragukan validitas survei dan kajian terkait dukungan 70 persen warga Berau untuk bergabung dengan Kaltara, menganggapnya sebagai upaya Kaltara untuk mencapai tujuan tertentu.
“Nanti Berau juga akan membuat kajian. Kalau survei dan kajian kan tergantung siapa yang berkepentingan. Bujur, memang dibuat oleh Kaltara,” tandasnya.
Perlu diketahui, (yf)