Follow kami di google berita

Harga Kebutuhan Bahan Pokok Aman Tidak Ada Masalah

A-News.id, Berau — Kepala Bidang Bina Usaha Perdagangan Diskoperindag Berau, Fitriansyah mengatakan stok kebutuhan bahan pokok secara keseluruhan di Kabupaten Berau untuk tiga bulan kedepan aman dan terkendali. Hal ini dapat membuat harga di pasar masih relatif stabil.

Diakuinya, pihaknya setiap hari selalu update harga kebutuhan pokok dan bahan penting seperti komoditi-komoditi yang mengalami kenaikan seperti minyak goreng secara nasional.

“Kenaikan diantara 30-40%, kemudian untuk cabe mengalami kenaikan antara 60-70% untuk komoditi lain, gula itu ada kenaikan perkarungnya Rp900 rupiah yang isi 50, jadi masih wajarlah mengalami kenaikan,” jelasnya.

Pemerintah Daerah melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Berau sempat melaksanakan sidak bersama wakil kepada daerah sehingga dapat diperikirankan untuk tiga bulan kedepan aman dan terkendali. Untuk bahan pokok sendiri harga yang mengalami kenaikan cukup tinggi yaitu minyak goreng dan cabe.

“Kalau untuk bahan pokok lain, alhamdulillah stabil seperti sebelum-sebelumnya,” jelasnya lagi.

Untuk minyak goreng sendiri awal kenaikannya pada awal tahun 2021 secara nasional, kenaikan tersebut dikarenakan harga biji sawit yang tinggi yang mana pabrik otomatis akan menaikkan harganya juga. Untuk cabai naik mencapai 70% dari harga sebelumnya dikarenakan faktor cuaca sehingga pasokan yang dari luar Berau juga mengalami penurunan.

Fitriansyah juga menyebutkan bahwa pemerintah akan terus memantau dan mengedalikan harga, jika ada yang melambung tinggi akan dilakukan sidak ke lapangan seperti yang sudah dilaksanakan pada 8 Desember 2021 sebelumnya.

Untuk sayur-sayuran diakui Fitri pemerintah belum bekerjasama dengan para petani karena belum memiliki mitra seperti halnya petani yang ada di Kota Samarinda Kaltim.

“Sayuran belum ada kenaikan, telur stabil bervariasi ada yang Rp48 Ribu, ada yang Rp50 Ribu per piringnya, ada juga yang Rp55 Ribu. kalau kita ambil dari 50 ribu masih stabil,” katanya.

Untuk cabai sendiri diakui Fitri, pemerintah memang memiliki sentra cabai yang ada di Kampung Tabalar, namun untuk kebutuhan lokal belum tercukupi khususnya cabe tiung. Dirinya melihat bahwa kenaikan kebutuhan bahan pokok tersebut sedikit mengalami kenaikan dikarenakan cuaca yang kurang mendukung.

“Kalau untuk daging Rp140 Ribu, ada yang daging segar dan beku. Daging segar itu di pemotongan hewan, bisa dijual di pasar, kalau daging beku itu stabil juga harganya, ada yang dari swasta ada yang dari Bulog. Rp140 Ribu itu daging sapi lokal, untuk daging ayam sendiri alhamdulillah masih normal di angka Rp35 Ribu,” tandasnya. (dit).

Bagikan

Subscribe to Our Channel