Follow kami di google berita

Gelar Pasar Murah Bertujuan Mengsubsidi Masyarakat Samarinda, Marnabas : Kebahagian Masyarakat Menjadi Utama

(Foto: Kepala Disperindag Kota Samarinda, Marnabas)

Pasar Murah Ramadan 1443 Hijriah, di gelar halaman depan kantor Dinas Perdagangan (Disperindag) Jalan Juanda Kelurahaan Air Hitam. Mengandeng para pedagang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta Pasar Moderen di Kota Samarinda, Kamis (7/4/2022) pagi.

Kepala Disperindag, Marnabas, pasar murah ini bertujuan untuk mensubsidi para masyarakat. Serta akan bergerak kelima Kelurahaan, yang pertama telah digelar Kelurahan Air Hitam dan selanjutkan akan berjalan ke Mangkupalas, Sindang Sari, Lempake, dan yang terakhir di Sungai Pinang.

Marnabas pun mengingatkan oleh seluruh pedangang yang berpartisipas dalam Pasar Murah, agar selalu konsistem dalam memberi harga untuk seluruh masyarakat.

“Ketika kami sudah berucap, itu yan harus dipengang, dan saya meminta tolong pada masing-masing pasar moderen untuk menyampaikan kepada seluruh pemimpinnya,” tegas Marnabas.

Dalam hal itu memang sulit, karena harus berhubungan denga pimpinan pusat. Oleh sebab itu Disperindag mengambil keputusan untuk mengsubsisdi pada hari pembukaan Pasar Murah.

“Kemudiaan ini bentuk kepeduliaan Wali Kota kepada warganya. Kebetulan berada di Kelurahaan Air Hitam, saya meminta agar RT di Kelurahaan ini diberi penghargaan dalam bentuk paket sembako,” ujarnya.

Bukan hanya itu saja, Disperindag memberikan bantuan paket sembako kepada Keluarga Pra Sejahtera (KPS), yang diberikan langsung oleh Wali Kota Samrinda Andi Harun.

“Nah ini momen bertemunya warga dengan pemimpinnya, sialhturahmi itu yang kami maksud,” imbunya.

Marnabas bersama timnya Diperindag, mengawasi agar harga bahan pokok tidak melebihi dari 10% di pasaran. Dengan itu ia menggandeng para ritel dan BUMN untuk berpartisipasi.

“Ketika masih rasional kami tidak boleh juga menginterfensi, berlaku hukum ekonomi disini,” ucapnya.

Mantan Kepala DPPKB ini pun mengsubsidi di pasar murah, berupa sayur mayur yang harganya kerap terjangkau. Seperti sayur kangkung satu ikat Rp1.000, lalu bawang putih perkilonya Rp24.000 dan banyak lagi yang lainnya.

“Sebenarnya kalo kami (Disperindag) liat harganya tidak seberapa, tapi kebahagian masyarakat itu,” tegasnya.

Disperindag juga menyingung prihal komoditi yang beberapa pekan lalu mengalami kelangkaan. Yaitu Minyak Goreng, harga yang melampuai tinggi karena pada saat itu dilepas begitu saja.

“Karena minyak goreng tidak ada, jadi para pengusaha seenaknya. Hukum ekonomikan seperti itu, kalo ada yang mau beli silahkan, kalo tidak ada ya tidak papa,” bebernya.

“Saaat ini harga minyak goreng mulai kembali normal, karena Disperindag banjiri minyak goreng curah,” lanjutnya.

Dari informasi yang diterima, harga untuk minyak goreng pada saat ini mulai kembali normal, dengan kisaran harga Rp26.000 – Rp27.000,-.

Bagikan

Subscribe to Our Channel