A-News.id, Tanjung Redeb – Anggota Komisi I DPRD Berau, Falentinus Keo Meo mengatakan kenaikan tarif PDAM saat ini berada dimomen yang kurang tepat. Pasalnya kenaikan tarif PDAM bersamaan dengan kenaikan BBM.
“Sehingga kenaikan ini menimbulkan gejolak masyarakat merasa terbebani, ditambah lagi usai dari pandemic ini masyarakat lagi memulihkan ekonominya,†ujarnya usai melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Perumda Air Minum Batiwakkal, Selasa (27/9/2022).
Dituturkannya, jika tarif PDAM yang ada saat ini dianggap kurang seimbang. Seperti pengeluaran operasional lebih besar dari pada pendapatan. Harusnya dalam situasi seperti ini mencari alternatif lain terlebih dahulu.
“Sehingga sabar lah dulu untuk menaikkan tarif, untuk menutupi kerugian itu kan bisa subsidi silang. Dari keutungan non air disubsidi di pendapatan air,†tuturnya.
“Atau jika masalah ini masih rawan, bisa kita subsidi melalui dana APBD,†tambahnya.
Falen menambahkan, kalau bisa kenaikan tarif PDAM ini dapat ditunda dulu sampai masyarakat betul-betul kesejahteraannya sudah naik.
“Yang terpenting itu, perumda air batiwakkal harus sehat, sehingga pelayanan ke masyarakat tetap baik, tapi kalau alasan biayanya pres sehingga menganggu pelayanan pada masyarakat kita harus carikan solusi, karena solusi menaikkan tarif bukan satu-satunya solusi,†katanya.
Seandainya perekonomian masyarakat telah membaik, kemungkinan penyesuaian tarif PDAM dapat saja dilakukan, sepanjang penyesuaian tarif ini tidak ada solusi lagi untuk ditunda.
“Sepanjang tarif yang sekarang tidak bisa dipertahankan lagi dan dapat menganggu operasional pelayanan,†tandasnya. (nov)