Follow kami di google berita

DPUPR Bantah Pengerjaan Proyek Bronjong Tak Sesuai Prosedur

A-News.id, Tanjung Redeb – Pengerjaan proyek bronjong di sungai tarum, Kelurahan Bedungun, Tanjung Redeb tepatnya di Gang Wijaya RT. 11 sempat dikeluhkan warga, Rabu (18/1/2023).

Mereka khawatir keberadaan bronjong tersebut justru menimbulkan banjir ke permukaan karena sungainya menjadi dangkal akibat tanah galiannya masuk ke dalam parit.

Tidak hanya dangkalnya air parit yang dikhawatirkan warga, lebar bronjong juga dikeluhkan. Warga khawatir dengan ukuran yang tidak sesuai maka daya tampungnya menjadi berkurang dan saat musim hujan airnya akan meluap ke permukiman.

“Pekerjaan bronjong ini kita harapkan bisa bagus tapi kalau bisa jangan sampai dari proyek ini malah menimbulkan banjir karena terlalu dangkal,” kata warga Bedungun, Lucky.

Dari pelaksana proyek memastikan, kedalaman parit tidak akan berkurang sebab sisa-sisa tanah galian di dalam parit akan dikeruk setelah bronjong tersebut selesai dikerjakan.

“Nanti kalau sudah finishing, pengerjaan selesai langsung kita bersihkan biar sungai tidak terlalu dangkal,” demikian ujar Kepala Proyek Bronjong, Awang.

Menanggapi keluhan warga, Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pengerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Hendra Pranata membantah, jika pengerjaan bronjong di kawasan Bedungun tersebut tidak sesuai dengan prosedur.

Ia mengatakan, sebagaimana masterplan atau konsep perencanaan bahwa di Tanjung Redeb terdapat sekiranya ada 28 anak sungai yang apabila aktif maka disinyalir akan menimbulkan banjir. Melihat dari itu, kegiatan yang berada di Sei. Tarum, Bedungun tersebut salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi dampak banjir tersebut.

“Berdasarkan masterplan yang juga mempertimbangkan debit air, areal resapan dan curah hujan maka ditentukan penampang yang ada itu semestinya dikerjakan seperti yang ada sekarang,” jelas Hendra.

 

Hanya saja dengan ketersediaan anggaran yang minim, maka pengerjaan baru terlihat beberapa persen saja. Itupun dikata Hendra belum selesai seratus persen. Nanti tentunya, akan dilanjutkan lagi, disambung terus sampai ke hulu dan tentu akan dinormalisasikan lagi.

“Tentu akan dinormalisasikan lagi, fungsi aliran airnya,” katanya.

“Konstruksi (bronjong) yang disana (Sei. Tarum, Bedungun) kalau dilihat belum selesai pasti dinilai pengerjaannya tidak sesuai, tapi manakala itu sudah selesai harapannya proyek itu berfungsi dengan baik,” tandasnya.

Pengerjaan proyek bronjong di Sei. Tarum, Gang Wijaya, Bedungun tersebut bersumber dari dana bagi hasil Sumber Daya Alam Kehutanan, Dana Reboisasi (DBH DR) dengan anggaran yang digelontorkan Rp5 miliar. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel