A-News.id, Tanjung Redeb – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau menggelar sosialisasi penanganan sampah di Kecamatan Talisayan, Selasa, 18 Oktober 2022.
Sosialisasi itu membahas beberapa aspek yang sampai sekarang masih jadi permasalahan utama. Yaitu sampah, karena masih ada sebagian warga yang dalam pengolahan sampah rumah tangga kurang tepat, sehingga dari pihak UPTD Kebersihan dan DLHK memberikan arahan serta solusi dalam pengelolahan sampah.
Karena masih banyaknya tumpukan sampah yang ditemukan baik di aliran sungai maupun di pinggir pantai di wilayah Talisayan.
Mengingat Talisayan adalah destinasi wisata hiu tutul serta wisata mangrove.
Sub Koordinator Kebersihan DLHK, Irwadi Ahmadi Siregar menyampaikan, bahwa sampah sudah mulai dalam pengolahannya ada peningkatan. Tetapi tingkat kesadaran masyarakat masih perlu bimbingan oleh aparat yang bersangkutan, terutama dari UPTD kebersihan dan kesadaran masyarakat paling utama.
Dalam pembahasan rapat ada beberapa pertanyaan yang di lontarkan beberapa kepala kampug maupun BPK, contohnya ada pembukaan lahan sawit baru yang mengakibatkan terjadinya banjir di kampung Eka Sapta, pengelolaan limbah dari tandan sawit yang dihambur di sekitaran pohon sawit dengan alasan untuk pupuk.
Tetapi kenyataannya menurut ketua BPK Capuak, Titus Yonatan mengatakan, hal itu menimbulkan gerombolan lalat serta bau yang tidak sedap ke perumahan penduduk yang mengakibatkan banyaknya masyarakat terserang penyakit gatal.
“Serta masih adanya pula adat sebagian masyarakat Capuak yang menguburkan mayat keluarga di lokasi perumahannya dimana dapat menyebabkan pencemaran air disekitar lingkungan yang masih banyak menggunakan sumur pompa atau bor,” ungkapnya. (Adv/poh)