Follow kami di google berita

Distribusi Gas LPG 3 Kg Dievaluasi, Diskoperindag Akan Panggil Agen dan Pangkalan

A-News.id, Tanjung Redeb — Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan  Kabupaten Berau akan melakukan evaluasi terhadap sistem distribusi gas elpiji (LPG) 3 kilogram. Hal ini dilakukan pihaknya dikarenakan terjadi fenomena kelangkaan gas bersubsidi beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang Bina Usaha Perdagangan Diskoperindag Berau, Hotlan Silalahi, menyatakan bahwa selain memastikan ketersediaan kuota yang mencukupi, ia juga akan menyelidiki pola distribusi gas selama ini, yang mungkin memungkinkan beberapa pengecer dapat membeli jumlah yang lebih besar untuk dijual kembali.

“Akan saya undang lagi pangkalan dan agen, kita pastikan mereka harus jalani aturan, seperti hanya dapat beli 1 tabung per tiga hari dan tidak boleh banyak,” ujarnya.

Hotlan meminta masyarakat agar tidak membeli gas bersudisi tersebut ke pengecer tanpa izin resmi dari pertamina. Dirinya juga memperingatkan agen agar tidak menjual langsung ke masyarakat melainkan harus melalui pangkalan terlebih dahulu.

“Kalau ada pangkalan ketahuan menjual ke pengecer, dalam aturan itu bisa ditutup. Masyarakat juga harus demikian, harus membeli ke pangkalan jangan ke pengecer ini akan membuat masalah baru,” bebernya.

Ia juga menegaskan kepada agen agar terus melakukan monitoring terhadap pangkalan, jika ada pangkalan yang sudah tidak aktif atau tidak mengikuti aturan seharusnya jangan disuplay lagi.

“Kalau ada pangkalan yang tidak ikuti aturan atau tidak menggunakan KTP saat menjual, itu tidak usah dikasih lagi. Dalam waktu dekat ini kita akan turun ke lapangan liat dulu, siapa tahu distribusinya salah,” tuturnya.

Untuk menangai gejolak yang terjadi di masyarakat, Pemkab Berau telah melakukan operasi pasar Gas Elpiji 3 Kilogram di beberapa kecamatan. Masyarakat diberikan syarat hanya membawa Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja.

Dan per orang pun dibatasi hanya boleh membeli satu tabung saja. Agar penyebarannya merata dan tepat sasaran. Harga yang dipatok juga cukup murah, yakni Rp 25.000 per tabung.

“Kemarin kita adakan operasi pasar menggunakan gas tambahan sebanyak 7.840 tabung melalui agen, itu tabung sementara nanti kita rapat kembali kalau bergejolak lagi,” tandasnya. (yf)

Bagikan

Subscribe to Our Channel