Follow kami di google berita

Di Momen G30S/PKI, Dandim 0902/ Bru Ingatkan Generasi Muda Paham Ideologi Negara Indonesia dan Bijak Dalam Mempelajari Sejarah

A-News.id, Tanjung Redeb – Sedikit kembali ke tanggal 30 September tahun 1965, hari dimana Indonesia harus mencatat sejarah pahitnya. Pada hari ini, semua penjuru tanah air mengibarkan bendera merah putih setengah tiang untuk mengenang tujuh pahlawan revolusi yang gugur dari peristiwa Gerakan 30 September PKI (G30S/PKI).

Untuk itu Jas Merah akronim dari “Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah” tersebut yang kini masih perlu ditanamkan oleh generasi muda termasuk di wilayah se tingkat Kabupaten seperti Berau.

Dandim 0902/Bru Letkol Inf. Fardin Wardhana menuturkan, di era globalisasi seperti sekarang berbagai ancaman dasar negara Indonesia yakni Pancasila tak hanya datang dari paham komunisme melainkan juga dari paham radikalisme. Oleh karena itu, dalam lintasan sejarah yang tercatat di Indonesia masih perlu menjadi perhatian dan pembelajaran khususnya bagi generasi penerus.

“Pesan saya kepada generasi muda tetap berpegang teguh kepada Pancasila dan hal-hal yang memang menjadi pegangan hidup kita. Bisa itu adat istiadat, agama dan lain sebagainya. Itu penting sekali untuk kita, tetap jaga dan lestarikan nilai-nilai budaya Indonesia dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya saat ditemui, Kamis (30/9/2021).

Perwira menengah itu mengaku, peran pemuda yang saat ini masih duduk di bangku SMP dan SMA sangat penting, lantaran para bibit Negara itu nantinya cepat atau lambat juga akan mengemban amanah dalam hal kepemimpinan baik di tingkat daerah atau Negara.

“Kepada mereka, saya mengimbau sekiranya dapat bijak dalam menyaring ataupun menggunakan kemajuan teknologi seperti sekarang, bijak dalam mengambil sumber serta bijak dalam membaca suatu permasalahan,” ujar Dandim.

Tak kalah penting Dandim 0902/Bru juga meminta sekiranya semboyan “Jas Merah” dapat selalu dipelajari. Karena Indonesia mulai dari sebelum sampai dengan Kemerdekaan banyak memori sejarah yang perlu ditelusuri lebih dalam lagi.

“Karena di dalam itu ada sejarah baik dan tidak, ada sejarah gemilang ada juga sejarah kelam, itu juga tetap perlu dipelajari untuk pegangan hidup dia (anak muda), karena bangsa yang besar tentunya bangsa yang menghargai sejarah daripada bangsanya,” katanya.

Khusus di momentum G30S/PKI, Letkol Inf. Fardin Wardhana memberi sedikit pembelajaran terkait insiden tersebut untuk memetik hikmah dari sejarah tersebut. Kata Letkol Inf. Fardin Wardhana, kalau dilihat dari segi tujuanya adalah agar warga Negara Indonesia bisa bahu-membahu mempertahankan ideologi NKRI yaitu Pancasila sebagai filsafat bangsa.

“Setiap warga Negara itu mempunyai tugas untuk menjaga dan mempertahankan Republik Indonesia ini, salah satunya Pancasila, lantas bagaimana kita bisa bisa menjaga kalau kita tidak belajar dan paham dengan sejarah,” jelasnya.

“Nah sejarah itu harus kita pelajari secara utuh tidak hanya sekedar saja, contohnya dalam membeli buku kita harus tahu siapa pengarangnya, kira-kira mau kemana menggiring opini, sehingga jelas untuk dipahami,” sambungnya.

“Sehingga kita bisa membentuk benteng atau membentengi para generasi muda dengan baik yang nantinya bakal menjadi calon pemimpin,” tandasnya.(DIT)

Bagikan

Subscribe to Our Channel