A-News.id, Tarakan — Peringatan akan bahayanya aktivitas pelayaran di sekitaran laut Kota Tarakan dan Kalimantan Utara kembali diluncurkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tarakan. Pasalnya, kondisi perairan saat ini dinilai memiliki risiko tinggi untuk berlayar.
Kepala BMKG Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi menjelaskan bahwa saat ini perairan Kaltara mengalami arah angin utara ke timur mencapai angka 4 hingga 20 knots, dengan tinggi gelombang 0,5 hingga 1,25 meter. Sementara pada perairan Sulawesi bagian barat, lanjut Khilmi mengalami arah angin utara ke timur yang mencapai 6 hingga 20 knots dengan tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter.
Melalui penjelasan tersebut, Khilmi mengingatkan kepada para aktivis disekitaran kedua perairan tersebut agar tetap waspada. Lantaran pihaknya telah merumuskan bahwa saat ini kedua kawasan tersebut memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
“Melalui data ini, kami simpulkan bahwa saat ini kedua perairan tersebut sedang dalam tahap risiko tinggi terhadap keselamatan berlayar,” tegasnya.
Sehingga melalui hal tersebut, Khilmi menuturkan bahwa perahu nelayan harus memiliki kecepatan angin lebih dari 15 knots dan tinggi gelombang diatas 1,25 meter. Sementara pada kapal tongkang harus memiliki kecepatan angin yang lebih dari 16 knots dengan tinggi gelombang diatas 1,5 meter.
“Kalau untuk kapal ferry ditu harus punya kecepatan angin lebih dari 16 knots dan tinggi gelombang diatas 1,5 meter. Tapi untuk kapal yang berukuran besar itu seperti kapal pesiar maupun kargo harus memiliki kecepatan angina lebih dari 27 knots dan tinggi gelombang 4,0 meter,” jelasnya. (bro)