A-News.id, Tanjung Redeb — Analis Pasar Hasil Pertanian (APHP) Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Widodo mengatakan konsumsi daging masyarakat Kabupaten Berau tahun 2022 meningkat.
Widodo menjelaskan dari data yang dimiliki, konsumsi daging secara umum mencapai 15,40 kilogram per kapita pada tahun 2022. Jika ditotal dari data estimasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Kabupaten Berau pada tahun 2022 yakni sebanyak 236,325 jiwa.
“Dengan jumlah total konsumsi daging seluruhnya sebanyak 3.639.324 kilogram atau sekitar 3600 ton pertahun,” jelasnya.
Dari data pemotongan hewan, ada sebanyak 3.048 ekor sapi dipotong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Berau. Ditambah lagi pemasukan daging dari luar. “Itu untuk sapi,” katanya.
Begitu besarnya kebutuhan daging sapi di Kabupaten Berau perlu adanya budidaya sapi lokal yang maksimal, melihat pengalaman sebelumnya, Berau sendiri kebanjiran daging beku yang berasal dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging pertahunnya.
“Hal ini dikarenakan adanya aturan pembatasan zona dampak dari PMK, sehingga masuknya sapi dari luar untuk memenuhi kebutuhan jadi terhambat. Selain itu, harga daging sapi lokal juga menjadi cukup tinggi,” sebutnya.
Maka dari itu perlu adanya Swasembada peternak sapi lokal, dengan bantuan pemerintah seharusnya Berau dapat memenuhi kebutuhan daging sapi lokal secara maksimal tanpa adanya kiriman dari luar.
Walau demikian, dari hasil perhitungan dan estimasi dengan jumlah pemotongan pertahun ditambah lagi dengan pemasukan daging beku dari luar, jumlah kebutuhan daging secara umum di Kabupaten Berau tergolong masih bisa terpenuhi,”Karena kebutuhan daging tak hanya sapi saja, melainkan hewan ternak lainnya seperti ayam dan lainnya,” tuturnya.
Ada sekitar 65 hingga 75 persen ayam pedaging memenuhi kebutuhan konsumsi daging di Berau, sedangkan 20 persen yakni daging sapi lokal dan daging beku lainnya,”Sisanya seperti daging babi, kambing dan unggas lainnya,” tandas Widodo.