Follow kami di google berita

SYARIF, TPK KAMPUNG MALUANG JELASKAN SOAL PROYEK SEMENISASI DI KAMPUNG MALUANG

Kantor Kepala Kampung Maluang.

ANEWS, Berau – Menindaklanjuti pemberitaan ANews (Senin, 18/1) kemarin, Syarif, TPK Kampung Maluang saat ditemui ANews yang memenuhi undangannya secara kekeluargaan menjelaskan terkait proyek pekerjaan yang dilakukannya, Selasa, 19/1/2021.

Menurut Syarif pekerjaan proyek yang dilakukannya memang diakuinya tidak menggunakan Dry Mix, tetapi menggunakan mollen, dan juga menggunakan wire-mesh sebagai tulangan jalan (semenisasi) tersebut.  Itu menurutnya sudah disesuaikan dengan anggaran yang ada.

Kemarin diakuinya kalau dia agak kagok saat diwawancarai ANews terkait informasi kegiatan yang telah dilakukannya karena memang belum terbiasa diklarifikasi media.

Dia juga berterima kasih dengan adanya media yang melaksanakan fungsi kontrol  atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan pihaknya yang bersumber dari dana ADK Kampung Maluang tersebut, sehingga membuatnya jadi hati-hati dan mematuhi ketentuan aturan dalam melaksanakan setiap kegiatan pekerjaannya.

“Istilahnya kan saya terimakasih atas kunjungannya, cuman ya saya nda terlalu paham apakah setelah ini akan diangkat atau bagaimana kan saya nda terlalu paham, makanya kok bisa apakah saya nda perlu diklarifikasi lagi atau ditanyakan lagi kaya gitu kan,” cetus Syarif.

Terkait rusaknya berapa ruas jalan disana, Syarif mengatakan ada pekerjaan proyek aspal PU di dalam wilayah kampung yang pengangkutan materialnya melalui jalan kampung sehingga karena kualitasnya berbeda, ada bagian-bagian yang rusak karena dilalui kendaraan dengan beban berlebih.

“Itukan pekerjaan kita tahun 2018 jadi jalan ini rusak karena adanya kegiatan proyek aspal di dalam, jadi mutu di kampung itu nda sama dengan mutu di pu, kita standarnya lebih rendah,” kaya Syarif.

Lebih lanjut Syarif yang juga seorang berlatar belakang pendidikan teknis, itu mengatakan bahwa sebagai perencana proyek yang dilakukannya dia sendiri.

“Kalau ini anggarannya saya belum pasti anggarannya berapa, pekerjaan ini mulai dari 2018 bertahap, jadi anggaran itu terpecah pecah kaya gitu, panjang ruas jalanya berbeda pak, ada yang 5 meter ada yang 6 meter jadi rata ratanya 5 setengah meter, kalau panjangnya itu kisaran 300 meter. Anggaranya itu 1 meternya 1 juta, dan pake wire-mesh, kalau untuk perencananya saya sendiri,” imbuhnya.

Sementara Gala, warga Maluang juga mengklarifikasi bahwa pekerjaan itu dimaksudkan secara manual yaitu dengan menggunakan mollen sebagai mesin pencampur material semen, pasir dan air. Namun tidak menggunakan dry-mix. (jul/nov)

Bagikan

Subscribe to Our Channel