A-News.id, TARAKAN- Kasus stunting di Kalimantan Utara kini tak hanya menjadi momok bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara saja, namun juga kepada masyarakat secara luas. Pasalnya, sebagai salah satu wilayah provinsi termuda di Indonesia, Kaltara masuk menjadi wilayah dengan kasus stunting tertinggi yang disorot langsung oleh Pemerintah Pusat, terutama untuk wilayah Kabupaten Bulungan.
“Di Kaltara ini angka stuntingnya itu mencapai 17,41 persen. Nah diantara lima kabupaten kota yang ada di Kaltara, Bulungan lah daerah yang angka stuntingnya tertinggi,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bapedda Litbang Kaltara, Bertius.
Lebih lanjut dijelaskan Bertius bahwa sebenarnya, standar angka stunting yang ditetapkan Pemerintah pusat ialah berada pada angka 14 persen. Nah berdasarkan survei kesehatan Indonesia (SKI), Kaltara memang mengalami penurunan angka stunting. Sebab sebelumnya kasus stunting di Kaltara mencapai 22,1 persen, sementara ditahun ini 17,41 persen. Namun dari angka tersebut, angka stunting di Kabupaten Bulungan telah menyentuh angka lebih dari 20 persen.
Tingginya angka stunting di Bulungan ini, lanjut Bertius menjadi sorotan pihaknya. Sebab itu, pihaknya berencana untuk melakukan pertemuan guna membahas perihal stunting ini bersama dengan Pemerintah Bulungan.
Berbeda dari Kabupaten Bulungan, Pemerintah Kabupaten Tana Tidung (KTT) dan Nunukan mendapat apresiasi dari pihak Bapedda Litbang Kaltara. Sebab, jika di Bulungan kasus stunting masih dinyatakan tinggi, namun KTT dan Nunukan berhasil meraih angka terendah stunting, yakni berada diangka 10 persen saja.
“Walaupun masih 10 persen, artinya belum dibawah 10 persen. Tapi KTT dan Nunukan ini sudah berada dibawah angka yang ditargetkan Pemerintah Pusat, yakni 14 persen,” pungkasnya. (bro)