Follow kami di google berita

Selain Pemda, Ketua Komisi I DPRD Berau Anjurkan Perusahaan Ikut Serta Pulihkan Ekonomi Masyarakat Pasca Banjir

Ketua Komisi I DPRD Berau Peri Kombong

ANEWS, Berau – Ketua Komisi I DPRD Berau Peri Kombong menegaskan pihak ketiga yakni perusahaan untuk ikut andil dalam mengatasi kerugian pasca banjir yang melanda 15 kampung di empat kecamatan, meliputi Kelay, Sambaliung, Segah dan Teluk Bayur, Rabu (26/5/2021).

Langkah itu ia maksudkan agar bisa membantu pemerintah untuk memulihkan ekonomi masyarakat pasca banjir yang terjadi sejak 13 Mei 2021 kemarin.

“Kita sudah turut liat juga kemarin, memang ini kan biasanya banjir tahunan. Dan tahun ini memang lebih besar dari biasanya, dan kalau saya kira kalau kita hanya mengharap peran pemerintah saja untuk menangani ini sangat susah,” ujar belum lama ini.

“Jadi pihak ketiga juga dari perusahaan bagaimana sama-sama kita mengatasi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana banjir ini, karena bagaimana pun perusahaan juga sebagai salah satu penyumbang banjir ini akibat kerusakan lingkungan,” tambahnya.

Di sisi lain, Peri tidak menyanggah kalau perusahaan sering ambil andil dalam memberi bantuan, akan tetapi ia merekomendasikan agar pemulihan ekonomi juga turut diperhatikan. Ditambah total kerugian sampai saat ini juga masih belum diterima angka pastinya.

“Ini yang belum (angka kerugian) nah ini yang memang harus kita kolaborasikan antara perusahaan dengan pemerintah, jangan jalan-jalan sendiri,” ucap Peri.

“Pemerintah jalan sendiri, perusahaan jalan sendiri sehingga tidak sinkron. Kita maunya terpadu, jadi jangan hanya berfokus kepada ganti ruginya saja karena itu kan sesaat, tapi bagaimana kita mmebangun ekonomi masyarakat itu kembali,” pungkasnya.

Fakta di lapangan kalau kerugian paling banyak dialami oleh para petani dan peternak karena banyak aset seperti hasil kebun, sawah dan ternak mereka yang terkena dampak saat banjir masih merendam dan tak sedikit yang hanyut terbawa arus.

Kepala Sub Penysunan Program BPBD Berau Yusup Gunawan menuturkan, dari hasil pertemuan yang digelar pemerintah kabupaten Berau, beberapa kepala kampung masih menyampaikan kerugian secara langsung (kuantitatif).

“Mereka (kepala kampung) masih memperkirakan “ya kami ratusan juta”, Cuma kan secara detail belum dilakukan perhitungan dan sesuai arahan bupati juga nanti OPD terkait itu yang akan melakukan mencatat barang-barang (inventarisasi),” ujar Yusup di ruang kerjanya, Jumat, (21/5/2021).

“Termasuk kami juga dari BPBD, baik dari sektor pertanian, perkebunan serta rumah sakit dan sebagainya itu mereka masing-masing OPD diarahkan untuk tetap berkoordinasi dan bersinergitas untuk melakukan perhitungan kerugian tersebut,” sambungnya.(mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel