Follow kami di google berita

Sambil Isi Waktu Luang, Anak-Anak Pulau Maratua Dididik Bahasa Inggris

A-News.id, Maratua – Pulau Maratua merupakan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Berau yang kerap dikunjungi para wisatawan. Dari lokal hingga mancanegara. Bagi para turis, bahasa inggris umumnya ialah, bahasa yang sering digunakan untuk berdiskusi dengan para penduduk lokal.

Tentu memiliki kemampuan dasar berbahasa Inggris, sudah sepatutnya dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di destinasi wisata seperti Pulau Maratua. Melihat dari latar belakang itulah, Yayasan Kalasahan yang dikelola oleh para pemuda setempat, bernisiatif untuk menciptakan sebuah taman bermain yang di dalamnya, fokus untuk mengajar bahasa Inggris sekaligus cara menjaga lingkungan.

Tepatnya di Kampung Teluk Harapan, Kecamatan Pulau Maratua, yayasan itu bermukim. Sebuah yayasan dengan mengutip bahasa Bajau “Kalasahan” yang artinya kurang lebih adalah “Kesayangan” itu terbentuk, sekitaran tahun 2021, dengan ide awal muncul dari wanita bernama Marwa Serlyanti Al Idrus atau akrab disapa Serly.

Dalam mengajar anak-anak, Serly dibantu oleh 9 temannya. Waktu yang dipilih pun terbilang santai atau terlepas dari waktu sekolah anak-anak, yakni kisaran ba’da salat Ashar atau kira-kira setengah 4 sore. Pada waktu itu, anak-anak akan dilatih bahasa Inggris dasar dalam kurun waktu 2 jam.

Sementara itu, tempat belajarnya pun juga cukup unik, sehingga menarik perhatian anak-anak. Bagaimana tidak, tempat bertemu antara murid dan guru ini berbentuk rumah pohon, yang diolah sedemikian rupa sehingga membentuk seperti taman bermain, yang dilengkapi papan tulis di atas, dan ayunan di pojok bawahnya.

Salah satu tenaga pendidik, Nina Ena menuturkan, respon masyarakat sekitar, sudah pasti menyambut baik dengan inisiatif pembelajaran bahasa Inggris itu. Kata dia, sudah banyak para orang tua yang menitipkan anaknya untuk ikut bimbingan belajar bahasa Inggris. Karena, selain dapat mengisi waktu luang anak-anak untuk mendapatkan ilmu, di yayasan ini juga, masyarakat tidak harus merogoh kocek alias gratis.

“Anak-anak juga kita buat agar tidak jenuh dan senang. Karena konsep belajar kita adalah belajar sembari bermain,” ujarnya di sela-sela kegiatan.

Nina menceritakan, Serly yang merupakan sebagai pelopor utama terbentuknya Yayasan Kalasahan itu. Misi utamanya, adalah agar para anak pulau juga bisa terdepan, sehingga tidak hanya menjadi penonton di daerah kelahirannya.

“Agar para anak-anak disini tidak terbelakang, karena saat kita pertama kali datang kesini (Maratua) rata-rata minim yang mengerti bahasa Inggris,” ujar Nina.

“Tak hanya pendidikan bahasa. Kita juga mengajarkan banyak hal. Mulai dari menanam, termasuk belajar mengaji juga,” pungkasnya.

Dengan muka polosnya, seorang murid bernama Nathan saat diwawancarai pun mengaku senang bisa belajar bahasa Inggris. Anak yang masih berusia kisaran 5 tahun itu, dengan lugas menjawab pertanyaan sederhana yang diajukan wartawan. Salah satunya, adalah apa saja kegiatan yang dilakukan selama diajarkan bahasa Inggris.

“Ada nyanyi, bermain, ada belajar ngaji juga. Senang sekali,” tutur anak tersebut. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel