Follow kami di google berita

Rombongan Warga dan Kepala Kampung Long Pelay Tuai Perhatian di Disdukcapil Berau, Kenapa Ya?

Kepala Kampung Long Pelay, Okta Vianus bersama warganya yang akan mengurus administrasi kependudukan di Disdukcapil Berau, Selasa (24/08/2020)

ANews, Tanjung Redeb – Okta Vianus, Kepala Kampung Long Pelay, Kecamatan Kelay, menjadi pusat perhatian saat datang ke Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Berau, Senin (24/08/2020) sekitar pukul 08.00 WITA. Betapa tidak, Kepala Kampung Long Pelay itu, rela terjun langsung mendampingi warganya yang hendak mengurus KTP Elektronik (E-KTP).

Saat ditemui ANews, Okta Vianus mengatakan, dirinya sebagai kepala kampung memang harus berinisiatif secara langsung mendampingi warganya yang hendak mengurus E-KTP dan administrasi kependudukan lainnya. Pasalnya, banyak kendala bagi warganya jika harus mengurus secara mandiri.

“Kendalanya itu, selain jarak Long Pelay yang memang sangat jauh ke Tanjung Redeb, akses internet juga memang masih sangat terbatas, sehingga untuk membuat (administrasi kependudukan-red) secara online menjadi terkendala. Selain itu, cukup banyak warga saya yang masih minim soal pengurusan administrasi kependudukan, sehingga tak jarang mereka pulang dengan tangan hampa (tak berhasil mengurus-red),” ungkapnya.

Namun demikian, tambah Okta Vianus, pelayanan pihaknya ini, berlaku sama bagi seluruh warga Kampung Long Pelay. Bahkan, pelayanan seperti ini, bukan baru saat ini saja dilakukannya.

“Daripada satu per satu mengurus (administrasi kependudukan-red), baiknya satu kali penyelesaian saja. Dan ini, kami berlakukan semua pendampingan terhadap warga kami, baik yang baru mau bikin KTP, membuat KK, keperluan administrasi lainnya hingga pengurusan SIM,” ucapnya

“Bukan tahun ini saja kami melakukan pendampingan, tapi tahun sebelumnya kami juga sudah lakukan pendampingan seperti ini. Bahkan, kita siapkan failitas (kendaraan gratis-red) bagi warga yang mengurus secara kolektif,” tambahnya.

Hanya saja, lanjut Okta Vianus, pihaknya tak jarang juga harus pulang dengan kecewa, lantaran saat ia datang bersama warganya ke Disdukcapil, harus pulang dengan tangan hampa.

“Masalahnya kalau kita ke Disdukcapil, terkadang ada gangguan jaringan, sehingga kita terpaksa harus pulang, dan terpaksa bolak balik ke Disdukcapil,” ujarnya.

Kepala Disdukcapil Berau, David Pamudji

Dikonfirmasi ANews terkait langkah Kepala Kampung Long Pelay tersebut, Kepala Disdukcapil Berau, David Pamudji mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah yang dilakukan Kepala Kampung Long Pelay itu. Pasalnya, pihaknya memang mengajak agar pemerintah kampung dan pemerintah kecamatan untuk berperan aktif membantu warganya yang kesulitan mengurus administrasi kependudukan.

“Kami memang menghimbau peran aktif kepala kampung dan kecamatan membantu warganya. Bahkan, kami sudah membuka kran agar setiap kampung menunjuk 2 petugas resmi untuk mengurus administrasi kependudukan secara kolektif. Langkah ini perlu dilakukan, guna menghindari praktek pungli dan calo,” ujarnya.

Selain melakukan langkah tersebut, lanjut David, pihaknya juga sudah melakukan langkah lain untuk membantu pelayanan ke kampung-kampung, yakni pada tahun 2019, pihaknya sudah meluncurkan aplikasi Disdukcapil Berau guna memutus keterbatasan kendala geografis.

“Dengan aplikasi ini, dimanapun masyarakat berada, dengan catatan ada sinyal (jaringan internet-red), maka masyarakat bisa mengakses (mengurus administrasi kependudukan-red) dari rumahnya masing-masing tanpa harus datang ke Disdukcapil,” tuturnya.

Tak hanya meluncurkan aplikasi, pada akhir tahun 2019, lanjut David, pihaknya pun sudah mengambil langkah meng-online-kan 4 kecamatan, agar dapat melakukan pelayanan seperti yang terdapat di Disdukcapil Berau, tentu saja tak termasuk pelayanan bagi warga non dokumen, warga memiliki dokumen kependudukan daerah lain hingga warga yang memiliki data bermasalah. Langkah meng-online-kan 4 kecamatan tersebut, dilakukan dengan memanfaatkan peralatan hibah dari pemerintah pusat, yang pada tahun 2011 disebar ke seluruh kecamatan.

“Kenapa hanya 4 kecamatan, sebab peralatan hibah yang masih bagus hanya tersisa 4, sehingga kami alokasikan untuk 4 kecamatan yang sudah mempunyai jaringan fiber optic, yakni Talisayan, Biatan, Pulau Derawan dan Maratua. Akan tetapi, 4 kecamatan ini tak hanya melayani warga di kecamatan tersebut, melainkan dapat melayani warga kecamatan lain yang berdekatan dengan kecamatan tersebut,” tutupnya. (Mustapa/as77/ANews)

Bagikan

Subscribe to Our Channel