Follow kami di google berita

Rapat Koordinasi Bandara Perairan di Berau Dihadiri Kemenhub

A-news.id, Tanjung Redeb — Keseriusan pemerintah pusat membangun bandar udara perairan mulai terlihat. Program Water Base dan Seaplane sudah menjadi pembahasan beberapa waktu lalu oleh Kementrian Perhubungan.

Kali ini, Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI melalui Kepala Pusat Kebijakan Prasarana Transportasi dan Integrasi Moda, Capt. Novyanto Widadi langsung menghadiri rapat Koordinasi yang dilaksanakan di Ruang Rapat Sangalaki Kantor Sekretariat Daerah, Jalan APT Pranoto Tanjung Redeb.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Berau, M Said. Dalam paparannya dirinya menjelaskan  bahwa pertemuan kali ini merupakan tindak lanjut dari program waterbase yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Dikatakaknya, Kabupaten Berau merupakan daerah kawasan dengan sektor pariwisata terbanyak di Kaltim.

“Tentu ini menjadi kebanggaan kita serta tantangan baru, terlebih Berau menjadi penyangga IKN. Dengan begitu kita perlu mempersiapkan SDM serta anggaran yang mumpuni untuk meningkatkannya,” ujar Said.

Ada beberapa akses ke destinasi wisata yang kurang baik, namun adanya rapat kordinasi ini wacana pembangunan helipad dapat terlaksana. Karena dengan adanya helipad ini bisa menjangkau beberapa kecamatan yang memiliki spot pariwisata terbaik di Berau.

“Besok rencana ke Maratua untuk survey. Memang bandara perairan hanya satu dibuat, tapi spot landingnya dimana saja bisa dan paling tidak nanti akan ditentukan dimana saja spotnya,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Pusat Kebijakan Prasarana Transportasi dan Integrasi Moda Kemenhub RI, Capt. Novyanto Widadi mengatakan, memang saat ini bandara perairan di Indonesia sudah ada namun masih lingkup private.

“Untuk umum belum ada, seperti studi yang kami lakukan dan sudah melakukan uji coba pendaratan,” bebernya.

Dikatakannya, Indonesia merupakan daerah yang memiliki garis tepi pantai terpanjang nomor dua di dunia, dengan adanya bandara ini tentu dapat menunjang pariwisata di Indonesia. Selain itu, jika bandara perairan ini dibangun di Kabupaten Berau maka ini akan menjadi yang pertama di Indonesia dan terbuka untuk umum.

“Karena bandara perairan umum belum ada jika ini bisa dibangun di Berau tentu ini akan menjadi yang pertama di Indonesia,” ungkapnya.

Dirinya juga memastikan, sumber daya alam di Maratua dan Derawan memiliki objek diving yang luar biasa. Pihaknya akan melakukan kunjungan lagi dan akan melihat objek apa saja yang dapat dijual dengan adanya pembangunan waterbase.

“Pesawat perairan yang paling kecil itu harganya sekitar kurang lebih Rp 100 milyar, dari kementrian juga masih memikirkan bandara perairan yang sifat nya umum baik untuk dimana mana,” tuturnya.

Hal ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim, Yudha Pranoto. Menurutnya Kabupaten Berau merupakan daerah yang banyak potensial dan krusial jika dilihat dari segala aspek terutama pada sektor pariwisata. Berau merupakan daerah yang strategis dan menjanjikan apabila dibangun bandara waterbase.

“Itu solusi yang sangat menjanjikan jika dibangun di Berau, karena Berau ini merupakan kawasan strategis. Kami dari Pemprov Kaltim sangat mendukung,” katanya.

Dengan adanya pembangunan bandara perairan ini tentu akan banyak efek yang dirasakan, diantaranya efektivitas waktu, ekonomi dan tingkat pertahanan. Selain itu, tidak semua kabupaten/kota memiliki skadron akan tetapi mengapa Kabupaten Berau memiliki satuan itu.

“Seperti kita lihat tidak semua kabupaten yang memiliki satuan Skadron jadi kalau kita pikirkan ada apa dengan Berau,” ungkapnya.

Dirinya berharap pembangunan bandara perairan ini dapat segera direalisasikan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

“Kalau bisa tahun depan sudah berjalan dan fokus,” tandasnya. (yf)

Bagikan

Subscribe to Our Channel