A-news.id, Samarinda – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim akhirnya angkat bicara Aksi ricuh yang terjadi pada saat Rapat Kerja (Rakerprov) pada tanggal hari Sabtu (20/1/2021).
Dalam konfrensi pers yang diadakan pihak KONI, Kepala Bidang Humas, Zulkarnain mengatakan tudingan rekayasa tersebut lah yang membuat kericuhan tersebut. Tudingan yang ditujukan ke rakerpov KONI tersebut tanpa dasar yang jelas dan sarat akan kepentingan.
Bahkan Zulkarnain pun menujukkan sebuah dokumentasi video rapat tata tertib (tatib) komisi 1 yang dipimpin langsung oleh Andi Harun.
“Pleno komisi 1 itu baru mau disahkan, Namun Sugeng ini dengan lantang mengatakan bahwa Rakerprov tersebut itu rekayasa. Dan itu lah awal mula yang menyinggung banyak orang dan ricuh,” ungkap Zulkarnain. Senin (31/1/2022).
Tudingan Sugeng Mochdar yang tercatat sebagai pengurus bidang organisasi Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PELTI). Akhirnya pun langsung diklarifikasi oleh sekretaris Pengprov PELTI Kaltim pada tayangan ulang rapat pleno tersebut.
“PELTI tidak merasa bahwa itu di rekayasa,” ucap Zulkarnain sesudah memutar ulang video pernyataan ulang Sekretaris PELTI Kaltim,Hermansyah.
Sementara itu, disinggung terkait laporan Sugeng ke pihak kepolisian, Bidang Pembinaan Hukum Olahraga KONI Kaltim, Musrifin mengatakan pihaknya menghargai proses hukum yang berlaku.
“Yang melapor dan terlapor adalah pengurus KONI juga. Jadi biarkan proses berjalan di kepolisian, kami disini juga akan berupaya melakukan mediasi,” pungkasnya. (Ris)