Follow kami di google berita

PT Temas dan PT Spil Prioritaskan Bahan Sembako

A-News.id, Tanjung Redeb — Anugrah Wawan owner PT Prima Mas Berau (Temas) dan Kepala Cabang PT Spil Bambang Sunardi angkat bicara soal kelangkaan minyak goreng di sejumlah ritel maupun pasar tradisional. Hal ini menyusul setelah pemerintah menerapkan minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter yang memicu adanya panic buying.

Anugrah Wawan selaku perwakilan Kepala Cabang Temas Line Berau menyebutkan, selaku jasa expedisi peti kemas pihaknya selalu memprioritaskan apabila ada pengiriman berupa bahan sembako disetiap kontainer.

“Kami satu bulan tiga kali pemberangkatan, satu kali pemberangkatan mengangkut 150 kontainer, dari setiap 150 kontainer itu ada khusus untuk bahan sembako seperti beras, gula, minyak dan lain sebagainya untuk diisi,” ujar Ahong sapaan akrabnya saat diwawancarai, Selasa (22/2/2022).

Diakuinya, beberapa hari ini pengiriman minyak goreng mengalami penurunan, dan kejadian ini bukan hanya di Kabupaten Berau saja, namun di beberapa daerah lain juga mengalami hal serupa.

“Kebutuhan bahan pangan maupun pokok akan kami selalu utamakan apalagi untuk masyarakat luas pasti kita utamakan. Kejadian ini juga terjadi di luar Berau banyak teman saya yang mengatakan tentang kelangkaan ini,” ujarnya.

Selain itu, Kepala Cabang PT Spil, Bambang Sunardi menyebutkan kejadian ini juga terjadi di kota-kota besar lainnya, salah satunya di Kota Surabaya.

“Surabaya juga langka, kebetulan ada tamu dari Surabaya katanya memang barangnya tidak ada, dari Surabaya juga pengirimannya agak berkurang. Intinya kita kan jasa angkut peti kemas, jadi selama ada barangnya pasti kita akan muat, enda mungkin kita tunda apalagi sembako kan memang prioritas itu pak,” jelas Bambang.

Bambang menegaskan, prinsip pihaknya akan mengutamakan kepentingan masyarakat maka dari itu semua yang berhubungan dengan masyarakat akan diprioritaskan.

“Dari manajemen kita seperti itu, ini di lapangan bongkar kalau enda salah minyak goreng juga ada kok, masalah kebutuhannya ini sama yang volume kedatangannya ini yang kita tidak tau datanya, detailnya berapa, terus kebutuhan masyarakat Berau dan sekitar ini berapa, untuk yang datang (Minyak Goreng, red) kalau tidak salah ada dua kontainer,” tandasnya. (ryn)

Bagikan

Subscribe to Our Channel