A-News.id, Tanjung Redeb – Kecelakaan maut belakangan ini sudah beberapa kali terjadi. Setidaknya ada 3 korban jiwa kecelakaan lalu lintas selama bulan puasa.
Dari semua kecelakaan yang memakan korban jiwa melibatkan roda 2 dan truk. Baik saat sama-sama jalan maupun truk parkir.
Wakapolres Berau, Kompol Rangga Abhiyasa mengungkapkan, bahwa terjadinya Laka Lantas biasanya didahului adanya pelanggaran.
“Ya biasanya itu terjadi, karena ada pelanggaran. Misalnya, mengambil jalur, memacu kendaraan diatas kecepatan maksimal dalam kota, dan banyak lainnya,” ungkapnya.
Rangga menyampaikan kepada masyarakat, agar terlebih dahulu memperhatikan kelengkapan kendaraan, baik kelengkapan sepeda motor atau mobil, kelengkapan surat menyurat sampai kelengkapan alat pengaman diri seperti helm saat mengendarai sepeda motor.
Kemudian, dengan tingkat aktivitas kendaraan di jalan raya yang meningkat selama bulan puasa memang menjadi kerawanan tersendiri terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu, tingkat kewaspadaan pengendara juga dituntut ditingkatkan.
“Kami imbau lengkapi semua persyaratan dan kelayakan kendaraan baik maupun pengemudinya, itu salah satunya cara hindari kecelakaan, jadi layak manusianya da juga kendaraannya,” jelas Rangga.
Ditanya soal kelayakan jalan, penerangan dan rambu, Wakapolres menyebutkan bahwa itu adalah ranah pihak lain, seperti Dishub.
“Saya tidak bisa beri analisis sejauh itu,” lanjutnya.
Apalagi tingkat pelanggaran selama bulan puasa cukup tinggi. Terutama soal penggunaan helm. Tidak menggunakan helm saat hendak jalan memang cukup tinggi seperti hendak beribadah atau untuk keperluan lainnya.
“Memang mengubah budaya itu bisa puluhan tahun, sementara ini kebijakan dari bapak Kapolri kita hanya melakukan peneguran, jadi setiap ada yang tidak memakai helm kita tegur secara lisan, nanti kita tunggu beberapa bulan kemudian apakah akan dilakukan tilang lagi,” tandasnya. (Poh)