Follow kami di google berita

Plafon UPT Puskesmas Tanjung Batu Ambruk, PPK dan Kontraktor Sebut Karena Faktor Alam

A-News.id, Tanjung Batu – Plafon Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan yang ambruk pada, Minggu (24/10/2021) sudah dilakukan upaya perbaikan.

Dari penelusuran tim A-News.id ke lapangan terlihat para pekerja tengah sibuk memperbaiki plafon yang mengalami kerusakan. Tak hanya di sudut yang ambruk, beberapa sudut ruangan lainnya yang disinyalir rawan juga diminta pihak Puskesmas agar dapat ditangani.

Kepala UPT Puskesmas Tanjung Batu, Supiansa menjelaskan kronologis ambruknya plafon tersebut, diawali cuaca hujan yang cukup deras terjadi di kawasan Tanjung Batu sehari semalam, sehingga menimbulkan debit air yang cukup tinggi. Kemudian, pembuangan yang ada diduga tidak mampu untuk menahan air sehingga merembes ke plafon.

“Sehingga plafon tersebut jebol,” kata Supiansa.

Pagi harinya, Senin (25/10/2021) setelah melihat kerusakan plafon Supiansa berinisiatif langsung menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi, untuk meminta agar kerusakan dapat segera dilakukan perbaikan.

Menindaklanjuti kondisi runtuhnya sebagian plafon di bagian teras Puskesmas Tanjung Batu sebagaimana pemberitaan Anews Senin (25/10), Dinas Kesehatan Berau telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan.

Terkait penyelidikan atau analisis yang dilakukan Dinas Kesehatan Berau, PPK proyek pembangunan Puskesmas Tanjung Batu itu, Jemmy S.Kep NS, Selasa, 26/10/2021 menyampaikan ke Anews bahwa pihaknya sudah melakukan penyelidikan ke lapangan pada Senin (25/10).

Sebelum tim Dinkes ke lapangan, Jemmy mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari kontraktor pelaksana pembangunan puskesmas terkait kejadian runtuhnya plafon tersebut, sekaligus meminta pihak kontraktor untuk memperbaiki kerusakan plafon walaupun sebenarnya, tutur Jemmy, tenggang waktu pemeliharaan pekerjaan itu sudah selesai terhitung Juli 2021, 6 bulan sejak dari Januari 2021.

“Kan ditempati sebenarnya mulai Januari 2021, diresmikannya Maret 2021. Ya kami mengapresiasi kontraktor, artinya punya itikad baik walaupun sudah lewat masa pemeliharaan, dan ada kendala mereka sigap menurunkan tim untuk melihat sebelum saya turun, karena kebetulan saya ada tugas luar. Jadi mereka turun, lalu menyampaikan ke saya salah satu penyebabnya, yang divideokan ke saya, adalah faktor alam. Kebetulan waktu itu hujan semalaman, kejadiannya subuh, dari sore sampai dengan malam hujan angin di Tanjung Batu,” ujar Jemmy.

Ditengarai kemungkinan penyebabnya karena tersumbatnya saluran air pembuangan oleh banyaknya tumpukan daun sehingga air meluber masuk ke plafon.

“Jadi saya tidak tahu sampah daun itu, hari itu atau beberapa hari sebelumnya yang terakumulasi lalu menyumbat saluran keluarnya sehingga air tergenang. Nah genangan air itu yang tidak bisa ditampung lagi meluber masuk ke dalam plafon sehingga tumpukan air itulah yang menjadi beban plafon, karena gypsum lalu lepas. Jadi plafonnya yang lepas, kalau rangkanya tidak. Itu laporannya ke saya, “ tuturnya.

Itu laporan yang diterimanya dari pihak kontraktor, dan sebagai tindak lanjut Jemmy meminta bantuan kontraktor, karena sudah lewat masa pemeliharaan, untuk ditangani.

“Alhamdulilah ditangani, kemarin sore saya sudah ke sana melihat, alhamdulilah progresnya 90%, sudah diganti dan dipasang semua, tinggal hari ini di-finishing, dicat,” tambahnya.

Untuk antisipasi terulangnya kejadian serupa, Dinkes meminta kontraktor untuk menambah saluran air pembuangan dari bagian atas ke bawah supaya jika ada hujan lebat, air akan lebih lancar tersalurkan ke bawah.

“Supaya nanti kalaupun tertahan, air bisa lebih cepat, kita tambah lagi pembuangannya dan di atas saluran diberi saringan,” imbuhnya.

Jemmy melalui Kepala Dinas Kesehatan meminta agar pihak puskesmas untuk lebih ketat lagi melakukan perawatan.

“Ketika ada sampah jangan ditunggu hujan, tapi dibersihkan,” tambahnya.

Jemmy juga menyampaikan 2 hal terkait kejadian tersebut, yaitu bahwa kejadian ini bukan gagal konstruksi tetapi disebabkan faktor alam, dan kegiatan ini di luar masa pemeliharaan, namun kontraktornya mau membantu Dinas Kesehatan untuk melakukan perbaikan.

Sementara pihak kontraktor pelaksana pembangunan puskesmas, Nurhadi mengatakan bahwa dana pembangunan proyek tersebut berasal dari dana DAK, dan dirinya juga menyampaikan bahwa volume pekerjaan yang mereka lakukan melebihi dari kebutuhan volume pekerjaan itu sendiri, namun dirinya menyampaikan itu bagian dari bantuan atau sumbangsih kepada pemerintah. (mik/red)

Bagikan

Subscribe to Our Channel