Follow kami di google berita

PENANGANAN LONGSOR TELUK BAJAU TAHUN MENCAPAI RP 3 HINGGA 8 MILIYAR

ANews, Samarinda – Material longsoran yang memenuhi satu badan jalan di sekitaran Teluk Bajau, jalur Mangkupalas-Palaran masih menjadi momok bagi pengguna jalan di lokasi tersebut. Pasalnya, hingga kini tak kunjung “bersih”, bahkan tak jarang “makan” korban khususnya ketika hujan turun, lantaran material longsoran berupa tanah becek ikut terbawa air dari tebing yang longsor yang membahayakan pengguna motor.

Wakil Ketua DPRD Kaltim Seno Aji bersuara akan masalah tersebut. Menurutnya, berdasarkan hasil rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak Dinas PUPR Provinsi Kaltim dan BPJN Kaltim yang dilaksanakan Senin kemarin di ruang rapat Gedung E lantai 1 Kantor DPRD Kaltim dipaparkan, bahwa tahun ini akan dilakukan perbaikan akses jalan Mangkupalas-Palaran, terutama di jalur longsoran Teluk Bajau.

Dia menyebut, untuk anggaran perbaikan akses jalan, telah disiapkan sebesar Rp 3 miliar dari APBD tahun 2021. Seno Aji mengakui, anggaran tersebut dinilai masih sangat minim untuk melakukan perbaikan akses jalan. Untuk itu, dia mengaku akan berupaya untuk mengajukan tambahan anggaran di APBD Perubahan tahun anggaran 2021 ini untuk pembuatan turap.

“Saya juga sampaikan masalah itu, karena itu kewenangan provinsi. Tahun ini ada anggaran yang masih sangat kecil, Rp 3 miliar saja untuk memperbaiki akses Mangkupalas yang longsor. Mudah-mudahan tahun depan atau di perubahan nanti bisa kita tambah kembali, supaya dilakukan penurapan. Jika sudah diturap, maka akan terhindar dari longsor,” ujarnya pada awak media, Selasa 6 April 2021.

Disinggung soal minimnya pepohonan untuk penahan air yang ada di lokasi longsoran, juga diakui oleh Legislatif dari Fraksi Gerindra ini. Yang mana kata dia, saat ini telah dilakukan analisa dari unit Sumber Daya Air Dinas PUPR guna mendapatkan solusi atas masalah tersebut.

“Untuk perencanaan pembuangan air yang ada di bekas lubang tambang, kini sedang dilakukan analisa oleh bidang Sumber Daya Air, supaya saluran air tidak mengarah ke jalan kembali. Tapi mengarah ke sungai kecil yang ada di balik bukit, mudahan dalam waktu dekat sudah bisa dilakukan perencanaan pembangunan, paling tidak tahun depan,” harapnya.

Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR PERA) Kaltim Irhamsyah mengatakan, persoalan longsoran di Teluk Bajau akan dimulai diselesaikan tahun ini. Ia memastikan, pihaknya akan membuat turap penahan material longsoran sepanjang 175 meter sampai 200 meter di dua titik lokasi longsor. Pengerjaan proyek tersebut akan memakan anggaran sebesar Rp 8 Milyar.

“Teluk Bajau tahun ini akan kita lakukan turap dinding penahan. Sudah kita alokasikan, anggarannya sekitar Rp 8 miliar. Perencanaan sudah, tahun ini kita lakukan sekitar 175 meter totalnya, tapi kita coba sampai 200 meter di 2 titik longsor, dari tikungan arah Mahkota. Insyaallah,” katanya pada awak media usai mengikuti RDP bersama Komisi III DPRD Kaltim. (Ris)

Bagikan

Subscribe to Our Channel