A-news.id, Samarinda – Dari data Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigras (Disnakertrans) kabupaten Berau hingga November 2023, bahwa terdapat 28.751 pekerja lokal yang bekerja disejumlah perusahaan di Berau.
Dari jumlah tersebut, 597 pekerja lokal bekerja di PT Berau Coal (BC), dan terdapat 19.077 pekerja non lokal atau luar Berau yang bekerja pada beberapa perusahaan tersebut. Sementara, pekerja non lokal di PT. BC sebanyak 80 orang.
Menanggapi hal tersebut, dinamisator Jatam Kaltim, Mareta Sari mengungkapkan memang bahwa janji perusahaan pertambangan atau janji pemerintah tentang penyerapan tenaga kerja lokal hanyalah bualan belaka.
“Karena sektor pertambangan itu butuh tenaga kerja yang skill. Karena yang dioperasikan itu adalah kendaraan berteknologi tinggi,” Ungkapnya saat dihubungi melalui sambungan seluler. Rabu (17/01/2024).
“Sementara orang-orang di tapak pertambangan itu hanya orang yang sebagian hidupnya hanya mengelola tanah pertanian yang mungkin teknologinya bukan teknologi tinggi,” Sambungnya.
Selain itu, Eta sapaan karibnya menilai penyebab kurangnya tenaga lokal di perusahaan-perusahaan tambang lantaran biaya buruh diluar Kalimantan itu lebih murah
“Kita mungkin bisa tau, serapan tenaga buruh yang lebih murah darimana, misalnya Jawa dan Sumatera, atau Sulawesi. Jadi kedatangan para buruh itu dimanfaatkan oleh pihak perusahaan untuk bernegosiasi tentang biaya bulanannya, gajinya,” Jelasnya.
Eta juga menambahkan adanya serapan tenaga kerja lokal di sektor pertambangan hanyalah untuk mengurangi resiko konflik.
Pasalnya, ia menilai bahwa jika ada tenaga kerja orang-orang disekitar otomatis resiko konflik seperti aksi demonstrasi tidak akan terjadi.
“Di semua sektor baik pertambangan maupun perkebunan pasti perlakuannya seperti itu. Karena dengan adanya hal seperti konflik-konflik tidak akan ada,” Pungkasnya.