A-news.id, Tanjung Redeb — Berau EXPO kembali digelar tahun ini. Pameran itu akan memamerkan progres pembangunan Kabupaten Berau, bazar UMKM hingga hiburan rakyat dengan menampilkan artis ibu kota. Sayangnya, agenda dalam rangkaian hari jadi Kota Tanjung Redeb dan Kabupaten Berau itu menimbulkan polemik.
Sejumlah pedagang mengeluhkan biaya sewa stan di Berau EXPO yang dinilai terlalu mahal. Burhan, warga Jalan Milono, yang juga pelaku UMKM Berau, mengatakan bahwa pedagang harus membayar Rp 5 sampai 7 juta untuk mendapatkan stan. Harga tersebut tergantung ukuran tenda.
“Terlalu mahal,” kata Burhan dikutip dari KATA Times, Rabu (25/10/2023).
Nominal itu tidak masuk dalam profit. Jika dihitung-hitung, pemasukan dengan pengeluaran biaya bakal timpang.
Menurut Burhan, konsep Berau EXPO yang dibebankan biaya stan untuk UMKM terbalik. Seharusnya, dengan anggaran sebesar Rp 3 miliar, para pelaku UMKM dipermudah. Bila perlu stan gratis. Apalagi, event ini merupakan rangkaian dari Hari Jadi Tanjung Redeb dan Kabupaten Berau.
Misal harga stan Rp 5 juta per 10 hari. Otomatis, pedagang harus mencari keuntungan di atas RP 500 ribu per hari. Belum lagi keuntungan dikuragi untuk operasional dan membayar pegawai.
“Harga itu tentu mencekik kami. Kalau naikkan harga! Nanti kami disebut memanfaatkan momen ini,” terangnya.
Berdasarkan informasi, beber Burhan, event Berau EXPO 2023 senilai Rp 3 miliar hanya diperuntukkan untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam memamerkan dan mendemonstrasikan produk dan layanan terbaru mereka. Sedangkan stan untuk bazar UMKM tetap diadakan tapi dibebankan biaya masing-masing.
“OPD dibuat enak, masyarakat disusahkan dengan harus membayar,” sebutnya.
Hal serupa juga diutarakan Ketua Komunitas Ikan Hias Berau, Arie Pramana Putra. Dia bersama komunitasnya berencana ikut berpartisipasi dalam pagelaran tersebut dengan memamerkan ikan hias. Namun rencana itu batal karena biaya sewa stan yang terlalu mahal.
“Mahal banget, enggak jadi ikut. Kalau hitungan bisnis enggak masuk,” tandasnya.
Sementara itu, eksekutif produser CV Vocus Production atau EO Berau EXPO 2023, Morten menjelaskan, hal ini telah dibahas bersama seperti apa agar PKL/UMKM dapat ikut serta meramaikan Berau Expo. Maka muncullah skema sewa stand.
“Dan itu kami sanggupi dengan biaya sewa. Kenapa, karena ada tambahan biaya kebersihan, ada biaya tambahan untuk sewa, termasuk kebutuhan listrik dan segala macam. Makanya ada biaya sewa di sana,” katanya.
Adapun biaya sewanya berkisar antara Rp 4 juta hingga Rp 6 juta rupiah untuk lokasi yang khusus atau strategis. Inilah yang harus dipahami, karena menurutnya ada biaya produksi tambahan yang harus ditanggung.
Adapun tenda atau stand yang disiapkan untuk PKL berjumlah 100 titik. Lokasinya tersebar di sekitar areal Berau Expo, seperti di depan gedung GOR, di sekitar Jalan Mangga I dan Jalan Pemuda.
Skema sewa itu kata Morten, juga sudah diketahui oleh Ketua Panitia Hari Jadi ke 70 Berau dan ke 213 Kecamatan Tanjung Redeb. Sebab, biaya sewa itu juga berdasarkan perhitungan modal yang dikeluarkan. Sehingganya, pedagang yang menyewa stand itu hanya tinggal membawa barangnya dan balon lampu saja.
Bahkan, beberapa hari yang lalu, pihaknya pernah berdiskusi dengan PKL/UMKM mengenai harga sewa. Dan pedagang yang biasa mengikuti gelaran Expo baik yang digelar dalam daerah maupun luar daerah, tidak keberatan dengan harga tersebut.
“Dan itu dianggap masih murah sewa stand 10 hari. Karena rekan-rekan pedagang di sini, ternyata sering ikut event yang sama di luar daerah. Dan menganggap harga ini murah jika dibandingkan di tempat lain,” katanya.
Dikatakannya, tidak ada tujuan lain, selain memfasilitasi bazar UMKM agar dapat terlibat di Berau Expo. Apalagi, di Expo tahun ini diklaimnya akan lebih maksimal dibandingkan dengan pagelaran expo sebelumnya. Dirinya juga menyebutkan pihaknya juga berinisiatif memfasilitasi pedagang agar bisa berpartisipasi pada acara ini.
“Kami hanya berinisiatif memfasilitasi pedagang agar bisa berpartisipasi di acara ini, agar tidak tertipu seperti kejadian beberapa hari lalu ada oknum yang mengatasnamakan EO untuk mendapat keuntungan pribadi,” bebernya.
Selain itu, dikatakan Morten, Berau Expo 2023 ini akan mengangkat tema Culture Fest. Tidak hanya menunjukkan Berau yang kaya akan kultur dan budayanya, juga memberikan informasi ke masyarakat Berau, sudah sejauh mana progres pembangunan Berau di tahun 2023 ini.
“Esensinya, expo ini ingin menampilkan keberhasilan-keberhasilan yang dicapai beberapa tahun terakhir,” katanya.
Adapun nilai pagu Berau Expo sendiri kata dia berkisar Rp 3 miliar, namun nilai lelang sesuai penawaran hanya Rp 2,5 miliar. Lebih besar daripada gelaran expo sebelumnya. Dengan nilai itu, tentu ada tuntutan yang harus dicapai, yakni membuat event semaksimal mungkin agar mendorong setiap OPD dapat menampilkan programnya dengan maksimal. Serta dapat memberikan hiburan bagi masyarakat.
Apalagi, tenda roder yang digunakan luasnya kurang lebih 2000 perkan, ukuran panggung juga diminta lebih besar. Kemudian, peralatan lightning, hingga ketersediaan multimedia, agar gelaran lebih ramai dan meriah.
“Di expo itu, juga mendatangkan 2 artis ibukota sesuai dengan kontrak kerja. Tapi, kami dari EO menambah 2 artis dari ibukota lagi, agar lebih meriah,” jelasnya.
Dengan kemeriahan gelaran Expo tersebut, dirinya yakin, akan banyak PKL dan UMKM yang akan menyewa stand yang difasilitasi oleh pihaknya. Namun, dirinya juga berpesan kepada para pelaku UMKM yang menyewa stand di Berau Expo untuk tidak membayarnya melalui calo, atau pihak ketiga lainnya.
Sebab, pihaknya sudah memastikan pembayaran sewa melalui satu pintu, yakni melalui panitia atas nama Soni dengan nomor 082251289714.
“Penyewaan satu pintu. Jika ada yang membayarnya melalui pihak lain, kami tidak bertanggungjawab apabila terjadi penipuan. Karena, sejauh ini belum ada pihak UMKM yang membayar uang sewa kepada kami,” tandasnya. (yf)