Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa 1 orang saksi lagi terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan dana pensiun pada Dana Pensiun Perusahaan Pelabuhan dan Pengerukan (DP4) periode Tahun 2013-2019 pada Senin, (20/2/2023).
Pemeriksaan dilakukan oleh Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) terhadap satu orang saksi.
Saksi yang diperiksa yaitu GIP selaku Pegawai PT Pelabuhan Indonesia (persero). Ia diperiksa terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan dana pensiun institusi pengelola dapen salah satu BUMN asuhan Menteri Erick Thohir, yaitu Pelindo.
“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan dana pensiun pada DP4,” ungkap Kepala Pusat Penerangan Hukum Ketut Sumedana dalam rilis persnya.
Sebelumnya, Kejagung telah memeriksa dua saksi terkait kasus penyimpangan dana pensiun (dapen) Pelindo ini pada Jumat, (17/2/2023). Saksi yang diperiksa adalah EW selaku Direktur Utama DP4 periode 2011-2016 dan US selaku pihak swasta.
Tak jauh sebelum itu, tim penyidik juga telah memeriksa 1 saksi pada 3 Februari lalu, yaitu DN selaku Karyawan Dana Pensiun Perusahaan Pelabuhan dan Pengerukan. Maka, sejauh ini Kejagung telah memeriksa 4 saksi terkait kasus ini.
DP4 merupakan pengelola dana pensiun yang didirikan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), serta empat mitra pendiri yang terdiri dari PT Pelabuhan Indonesia I, III, IV (Persero) dan PT Pengerukan Indonesia. Sejalan dengan program pembenahan Dana Pensiun BUMN, pada 2021 dilakukan pergantian pengurus, di mana Mujianto menjabat posisi Direktur Utama DP4.
“Pasca merger 1 Oktober 2021, Pelindo selaku pendiri mendorong Dapen untuk meningkatkan kinerja operasional, kualitas layanan kepada pensiunan, dan reformasi organisasi. Sehingga selaras dengan strategi perusahaan Pendiri,” ungkap Group Head Sekretariat Perusahaan PT Pelindo Ali Mulyono dalam siaran pers, Jumat (17/2/2023).
Sumber : CNBC Indonesia