A-news.id, Tanjung Redeb — Kegagalan Kabupaten Berau untuk mendapatkan penghargaan Adipura penilaian tahun 2022 menjadi keseriusan perangkat daerah untuk menjadikan hal ini sebagai bahan evaluasi.
Ketua DPRD Berau, Madri Pani beraharap agar hal ini menjadi atensi khusus agar dapat lebih baik kedepannya.
Diketahui ada lima Kabupaten/kota di Kaltim raih penghargaan adipura tahun 2022 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Yakni kota Balikpapan, Kota Bontang, Kota Samarinda, Kabupaten Paser, dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Pemkab Berau juga diharapkan dapat lebih baik dengan melakukan pembenahan dari berbagai aspek untuk meraih target pengharagan, termasuk DPRD akan memberikan sinergitas untuk meraih harapan bersama agar terwujud.
Pertama-tama menurutnya adalah bagiaman menitik beratkan pada pokok persoalan yang harus diatasi. Seperti poin penting dalam penilaian yang dianggap masih kurang.
Menurutnya, itu dapat menjadi bahan evaluasi bersama. Khususnya kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait perlu lebih terbuka, menyampaikan permasalahan apa yang dihadapi di lapangan apakah kinerja berjalan maksimal atau tidak. Seperti kebersihan lingkungan, penataan wilayah, dan aspek-aspek lainnya.
“Bagaimana kita mau dapat penghargaan Adipura kalau tingkat kebersihan kita tidak bagus,†ujarnya.
Dalam momentum musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) yang digelar di 13 Kecamatan se-Kabupaten Berau menurut Madri bisa menjadi kesempatan pemerintah daerah untuk kembali gencar mensosialisasikan mengenai kebersihan lingkungan serta menampung apa saja yang menjadi kendala pemerintah kecamatan hingga kampung.
Semua persoalan yang menjadi kekurangan perlu dimusyawarahkan bersama, mencari solusi,dukungan dan langkah-langkah pembenahan yang terkonsep dengan baik.
“terpenting bagaimana teori pembenahan berdasarkan evaluasinya itu bisa konsisten dilaksanakan di lapangan, dengan komitmen masing-masing pihak yang terkait,†jelasnya lagi.
Pembenahan dari segi operasional, sarana prasarana pendukung dan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Madri juga yakin berbagai persoalan di daerah bisa diselesaikan jika dikerjakan secara gotong royong. Tak terkecuali persoalan sampah yang hingga kini belum terselesaikan.
“Artinya kita bukan hanya pandai membangun tapi juga pandai pemeliharaan dan pengawasan,†tambahnya. “Sering-sering saja bupati dengan OPD terkait mengadakan rapat koordinasi jangan sampai tidak ada sama sekali,†tandasnya.(Adv/yf)