A-News.id, Tanjung Redeb – Pertandingan babak final KNPI Cup 2022 berjalan dengan sengit antara kesebelasan Teluk Bayur melawan Biatan, Senin (10/10/2022) sore tadi sekira pukul 15.30 Wita.
Masing-masing kesebalasan saling berbalas serangan untuk mencetak gol. Suporter antara kecamatan dengan julukan kota tua atau Teluk Bayur dan Biatan yang merupakan Kecamatan yang mempunyai wisata andalan air panas tersebut terdengar meriah pada tiap-tiap tribun lapangan Batiwakkal, Tanjung Redeb.
Namun pertandingan seketika terhenti di menit ke 7 pada babak kedua karena suatu insiden yang terjadi di lapangan. Pihak manajemen dan panitia sempat berulang kali melerai dengan maksud agar pertandingan kembali berjalan. Dari paniti sempat memberi kesempatan waktu 2×5 menit agar permasalahan diselesaikan dan pertandingan kembali dilanjut.
Hanya saja karena kubu kesebelasan Biatan yang tidak terima dengan keputusan wasit memilih untuk terus mempertahankan argumennya, hingga langkah tegas pun diambil dengan mendiskualifikasi tim sepak bola Biatan sedang Teluk Bayur diputuskan menjadi juara dan pertandingan berakhir dengan 0-0.
Mewakili pihak manajemen tim sepak bola Teluk Bayur, Agus Uriansyah mengaku kemenangan yang diraih disamping insiden yang terjadi sejatinya, merupakan suatu hak yang telah menjadi keputusan baik dari pihak panitia dan wasit selaku pemimpin jalannya pertandingan.
Karena kata dia sebagai pecinta dan insan olahraga tentunya harus menerima apapun yang terjadi di lapangan dengan suportif. Sehingga dengan begitu menurutnya, manajemen tim sepak bola Teluk Bayur pada prinsipnya menerima dan menjunjung tinggi apa yang sudah diputuskan.
“Tentunya kami kembali mengucapkan rasa syukur kami kepada kehadirat Allah SWT yang mana Teluk Bayur sesuai dengan keinginan keluar sebagai juara 1 dalam rangkaian turnamen sepak bola di KNPI Cup 2022,” katanya.
Tokoh masyarakat Teluk Bayur tersebut pun menceritakan porsi latihan yang dilakukan atlet dari tim sepak bola yang ia bina tersebut saat menyambut perhelatan olahraga bergensi di Berau itu. Kata dia, atlet yang dipilih tidaklah sembarangan dan semua sudah cukup lihai dan berpengalaman dalam dunia sepak bola.
Dimana semua atlet yang ada sudah mempunyai kualitas juga disupport pula oleh pelatih yang berpengalaman. Di lain sisi kata Agus, selama menjalani proses latihan atlet sangat disiplin sehingga para pemuda-pemuda Teluk Bayur yang terpilih menjadi tim sepak bola di KNPI Cup tersebut mampu memahami tugas serta keputusan yang dipilih oleh pelatih.
“Dalam memilih atlet kami mencoba membangun komunikasi terutama melibatkan salah satu pelatih, yang dari pelatih itu bisa merekrut dan menilai pemain-pemain terbaik yang dapat dijadikan utusan untuk Kecamatan Teluk Bayur,” katanya.
“Jadi untuk persiapan KNPI Cup ini sudah kita persiapkan sejauh hari mungkin,” tambahnya.
Di akhir wawancara, ia berharap insiden yang sempat terjadi di lapangan Batiwakkal tidak kembali terulang. Karena menurutnya ajang bergengsi seperti KNPI Cup umumnya merupakan event yang dapat dijadikan wadah silahturahmi antar sesama pecinta olahraga khususnya sepak bola di 13 Kecamatan se-Kabupaten Berau.
“Ini merupakan ajang bergengsi, tentunya kami mengharapkan dari pihak panitia ada persiapan-persiapan untuk menghindari hal-hal yang terjadi seperti tahun ini,” tandasnya. (mik)