Follow kami di google berita

KEEFEKTIFAN GENOSE MASIH DIUJICOBAKAN

Anews, Tanjung Redeb – Dinas Kesehatan Berau kini masih melakukan uji keefektifan GeNose untuk skrining paparan Covid-19 pada seseorang. Hal tersebut, dinilai perlu dilakukan guna mengukur sejauh mana tingkat keakuratan GeNose dibanding dengan media tes lain seperti antigen.

“Jadi alat GeNose itu hanya digunakan untuk skrining dia tidak bisa menentukan seseorang Covid atau bukan, jadi kita masih pelajari dulu sejauh apa efektifitasnya GeNose itu,” ujar Kepala Dinkes Berau Iswahyudi saat dijumpai di ruang kerjanya, Rabu (31/3/2021).

Meski begitu, dikatakan Iswahyudi tidak menutup kemungkinan GeNose dapat digunakan sebagai metode skrining bagi masyarakat yang berada di daerah rawan penularan seperti pasar, tepian dan tempat keramaian lainnya.

“Tapi untuk sementara mungkin nanti kita juga akan lakukan kalau ada daerah atau tempat yang kita curigai, contohnya misalnya kita mau skrining ke pasar, kita bisa membawa plastik-plastik (GeNose) itu kita minta orang meniup plastiknya, kemudian kita bawa ke lab untuk dianalisa,” tuturnya.

“Kita buat 2 metode, pertama penelitian tertutup artinya orang yang meniup (plastik alat GeNose, red) kita kasih nama dan nomor HPnya jadi terditeksi. Kedua terbuka, blank (kosong) , siapapun tidak pakai nama, begitu kita dapat angkanya, oh ternyata ada yang positif 5 persen misalnya, nah baru kita lakukan tindakan,” tambah Iswahyudi.

Iswahyudi, Kadinkes Berau

Tes GeNose itu pula diungkapkan Kepala Dinkes Berau tersebut, kemungkinan juga akan dimanfaatkan sebagai uji skrining kepada pasien yang akan rawat inap, rawat jalan ataupun penjenguk di Rumah Sakit. Sementara itu, dibalik itu semua, masih ada tahapan lain saat hasil dari GeNose didapatkan.

“Kalau GeNose itu ada gejala mungkin kita akan langsung tarik ke PCR, tapi kalau tanpa gelaja maka akan kita tarik ke Antigen dulu. Kalau masih positif, maka itu sudah bisa kita pakai sebagai penentu. Tapi kalau perlu kita dalami maka kita PCR,” jelas Iswahyudi.

“Jadi GeNose itu perlu ada tahapan-tahapannya lagi yaitu antigen dan PCR,” imbuhnya.

Terkait stok yang ada di Kabupaten Berau saat ini yang didatangkan baru 1 unit. Sementara untuk kebutuhan diperkirakan sekitar 5 unit, yang dibagi untuk Rumah Sakit 2 kemudian Dinkes sendiri 3 unit.

“Tetapi ya itu kembali kepada hasil evaluasi kami, kalau dari hasil evaluasi efektif bisa saja kita datangkan lagi dan kita manfaatkan. Sebaliknya, kalau hasil evaluasi ternyata tidak efektif ya bisa jadi kita tidak akan gunakan GeNose, kita tetap gunakan antigen,” pungkasnya. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel