Follow kami di google berita

Jangan Bikin Panik Masyarakat, Iccang Berikan Catatan Perihal Penutupan Jembatan

A-News.id, Tanjung Redeb – Sekretaris Komisi III DPRD Berau, M Ichsan Rapi, menyambut baik rencana perbaikan Jembatan Sambaliung yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kaltim.

Namun berkaitan dengan penutupan jembatan, pria yang akrab disapa Daeng Iccang ini meminta agar pemerintah menyampaikan informasi yang jelas kepada masyarakat terkait penutupan jembatan tersebut.

“Kita sebagai pemerintah harus berikan kepastian yang jelas. Supaya masyarakat tidak khawatir dan panik. Karena sejak kemarin, ada dua informasi dalam sehari. Ada yang beredar penutupan tanggal 15 Juni, malamnya ada informasi hari ini ditutup. Jadi pemerintah harusnya memberikan informasi jelas kepada masyarakat,” bebernya, saat meninjau dermaga penyeberangan alternatif di kawasan Dermaga Sanggam, Tanjung Redeb, Kamis (1/6/2023).

Dikatakannya, sejauh ini skema penutupan jembatan belum jelas dan tidak disosialisasikan kepada masyarakat. Sebab, tak sedikit warga yang mempertanyakan perihal waktu penutupan itu.

“Banyak juga yang menanyakan kepada saya. Harusnya sosialisasi ini melibatkan Ketua RT di Tanjung Redeb dan Sambaliung. Kami di DPRD pun belum pernah diajak diskusi,” jelasnya.

Menurutnya, jika perbaikan jembatan belum dilakukan, sebaiknya penutupan jangan dilakukan secara total.

“Seberapa parah kondisi Jembatan Sambaliung sehingga sudah harus dibongkar. Jika parah, kenapa tidak ada pembatasan tonase seperti di Bujangga,” bebernya.

“Ibarat seperti orang sakit. Mau dioperasi bulan depan, tapi sudah dibius sekarang. Harusnya kalau sudah siap dikerjakan, baru ditutup,” sambungnya.

Perihal penutupan jembatan, Iccang menyampaikan beberapa catatan yang harus diperjelas, diantaranya;

1. Jadwal penutupan jembatan harus jelas, tidak simpang siur.

2. Tidak membuat masyarakat khawatir dan panik akan berita penutupan yang tidak jelas dan berubah-ubah.

3. Informasi yang jelas dan akurat tentang solusi penyeberangan. Naik dan turunnya di mana yang dari Tanjung ke Sambaliung begitu pula sebalikanya. Misal, beban besar (truck/bus/kontainer), mobil penumpang dan motor. Pejalan kaki

4. Akses pasien (orang sakit) atau ambulans. Apakah digabung atau ada jalan khusus (akses khsusus). Bagaimana penyeberangannya. Apakah ada pelayanan khusus.

5. Kesiapan angkutan penyeberangan (LCT atau moda penyeberangan lain)

6. Jadwal penyeberangan harus jelas. Apakah 24 Jam atau ada batasan waktu.

7. Kapasita daya angkut.

8. Waktu penyeberangan dan bongkar muat.

9. Parkir kendaraan apakah sudah tersedia Di mana tempat parkir, apakah di sekitar dermaga dan fasilitas penunjang (lampu, dll). Karena sudah pasti ada yang menunggu baik di Tanjung Redeb maupun di Sambaliung.

10. Akses ke damaga (kendaraan yang datang dan pergi)

11. Kesiapan petugas (temport parkir bongkar muat). Siapkan petugas di lapangan yang mengatur naik turun kendaraan ke LCT dan petugas yang mengatur parkiran dan di jalan raya.

12. Jam operasional untuk angkutan khusus komersil (mobil angkutan bahan bangunan, sawit, ikan dan lain-lain) apakah ada waktu khusus untuk menyeberang. (ADV/to)

Bagikan

Subscribe to Our Channel