Follow kami di google berita

Harga BBM Melonjak Motoris Menjerit

A-News.id, Pulau Derawan – Mobilitas pengunjung di sejumlah wisata kepulauan Kabupaten Berau berangsung membaik. Sudah jelas ini menjadi salah satu kabar baik bagi seluruh pengusaha di tempat wisata. Mulai dari pengusaha penginapan maupun motoris speed boat sebagai jasa antar-jemput.

Namun dibalik suka cita tersebut, terselip fakta pahit yang harus diterima oleh motoris perahu cepat alias speed boat. Sebab mereka harus bertarung melawan tingginya harga jual bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis pertalite.

Kondisi tersebut dirasakan motoris yang kerap menunggu penumpang di dermaga menjadi resah. Sebab tanggungan BBM harus mereka rasakan ditengah membaiknya kunjungan pelancong untuk berlibur.

Pasalnya BBM non subsidi tersebut, diakui harganya cukup menguras dompet. Dalam sekali antar jemput penumpang saja, motoris harus membeli BBM jenis pertalite sekitar 60 hingga 250 liter dengan harga yang mereka beli di eceran seharga Rp 10 ribu perliternya.

“Harga BBM yang sekarang tinggi ini, tentu meresahkan sekali. Pastinya semakin banyak penumpang jelas penggunaan juga semakin banyak,” kata seorang motoris asal Pulau Derawan, Iswadi.

“Kalau pengeluaran perbulan itu tidak menentu, tergantung tingkat kunjungan nya,” tambahnya.

Mengatasi beban yang semakin berat, kelompok motoris terpaksa menaikkan tarif dari yang sebelumnya Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta. Tarif itu diberlakukan untuk perjalanan dari Tanjung Batu ke Maratua, Sangalaki dan Kakaban.

“Jadi harga sewa itu kita sudah sepakati agak naik dari yang dulu. Karena ini kita sesuaikan dengan pengeluaran untuk isi BBM nya,” ungkap Motoris, Asrul.

Tingginya pengeluaran untuk BBM tersebut dikatakan motoris sejak tidak adanya lagi BBM jenis premium. Kalau dulu motoris pengeluaran hanya Rp 180 hingga Rp 200, kini meroket menjadi Rp 200 sampai Rp 230. Itu pun belum termasuk biaya BBM jika speednya dipakai untuk trip ke pulau-pulau.

“Keluhan dari wisatawan kadang ada. Tapi ya mau bagaimana lagi, sekarang kita tidak lagi pakai premium. Rata-rata pertalite, itu pun kalau tidak ada mau tidak mau kita pakai pertamax,” pungkas Asrul.

Meski harga BBM tinggi, namun motoris tak ada pilihan lain selain tetap membelinya, lantaran itu merupakan bahan kebutuhan paling utama untuk antar antar jemput penumpang. Para motoris berharap harga BBM bisa stabil. Harapan ini disampaikan agar beban pengunjung tidak makin bertambah akibat kenaikan tarif angkutan speed boat. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel