Follow kami di google berita

Hanya Punya 7 Ruang Belajar, Pelajar SMA 1 Berau Gunakan Ruang Kelas di Bangunan Belum Jadi

A-News.id, Tanjung Redeb – Sekolah Menengat Atas (SMA) Negeri 1 Berau menjadi salah satu sekolah favorit di Bumi Batiwakkal. Namun, sayangnya saat ini hanya ada 7 ruang kelas yang tersedia. Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Berau, DR. Saleh.

“Ini sudah semester baru dan sudah banyak yang mendaftar,” ujarnya.

Dikatakannya, jika ketersediaan ruang kelas yang ada tidak cukup untuk menampung semua calon pendaftar.

“Yang minat masuk SMA 1 banyak, tapi karena ruang kelas tidak cukup, mau tidak mau, pasti tidak bisa diterima semua,” katanya.

Dirinya menyebut, kedepannya bila tidak ada penambahan ruangan kelas baru dan guru pengajar mata pelajaran maka jumlah yang akan diterima sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau ada tambahan kelas tentunya bisa menambah siswa,” ucapnya.

Diakuinya, saat ini pihaknya pun tengah menggunakan bangunan 3 lantai yang belum rampung untuk kegiatan belajar mengajar.

“lya, itu digunakan sebagai ruang kelas,” tuturnya.

Dirinya yang dikonfirmasi mengenai soal bangunan tiga lantai yang tak kunjung rampung dan kelanjutan pembangunan ruang kelas itu pun, belum memberikan jawaban.

Kendati demikian, dirinya menyebut bahwa bangunan tersebut sudah berdiri sejak lama. Dimana, sejak tahun 2016 bangunan itu sudah berdiri.

“Pastinya saya tidak tahu kapan mulai dibangun. Namun sejak 2016 memang sudah seperti itu,” jelasnya.

Lebih lanjut, dirinya menyebut di SMA 1 masih memungkinkan dilakukan pembangunan ruang kelas baru. Yakni, dengan melakukan rehab total.

“Ada lokasi untuk pembangunan. Ada gedung lama yang sudah tidak efektif dan tidak efisien lagi.
Kondisinya sering kebanjiran, sehingga perlu direhab total,” tandasnya.

Sementara itu, orang tua siswa yang enggan disebutkan identitasnya, mengungkapkan, bahwa dirinya khawatir terkait ruang kelas yang digunakan oleh anaknya untuk belajar.

Lantaran, gedung yang dibangun tersebut belum rampung. Terlebih, sangat memungkinkan bahwa bangunan itu belum layak digunakan.

“Itu bangunan belum jadi, seharusnya dirampungkan dulu baru digunakan. Tentu, ini membuat kami khawatir,” ujarnya.

Lanjutnya, persoalan lainnya adalah, apakah memang bangunan itu telah dinyatakan lulus komisioning sebeluk digunakan.

“Apakah memang itu sudah bisa digunakan, tentu ini jadi pertanyaan,” tandasnya. (poh)

Bagikan

Subscribe to Our Channel