Follow kami di google berita

GAWAT, Terbesar di Kaltim, 154 Titik Panas Terpantau di Berau

A-News.id, Tanjung Redeb – Kabupaten Berau merupakan wilayah penyumbang titik panas (hotspot) terbanyak di Kalimantan Timur. Pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ada 154 titik panas tersebar di Berau.

Menyusul Berau, Kukar dengan 117 titik panas, Kutim 114 titik panas, Kubar 31 titik, Paser 21 titik, Mahulu 18 titik dan Balikpapan 1 titik.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Nofian Hidayat mengatakan, titik panas di Kabupaten Berau tersebar di beberapa kecamatan.

Dari 154 titik panas (hotspot) yang terpantau, paling banyak berada di Kecamatan Segah, yakni 35 titik. Menyusul Segah, Gunung Tabur dengan 33 titik panas. Selanjutnya, Sambaliung dengan 26 titik. Kecamatan Pulau Derawan 18 titik, Kelay 11 titik, Talisayan 8 titik, Teluk Bayur 7 titik, Bidukbiduk 7 titik, Biatan 4 titik, Tabalar 3 titik, Batu Putih 2 Titik.

“Itu rincian dari 154 titik panas yang terpantau dalam sistem BMKG,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini terjadi bukan hanya semata-mata karena hawa panas saja, tetapi karena ulah manusia. Dimana, musim kemarau ini, sengaja dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membuka lahan dengan membakar

“Membuka lahan untuk pertanian atau perkebunan sebenaranya sah-sah saja. Apalagi itu diatas tanah milik mereka. Cuman, yang jadi persoalan sistem yang mereka gunakan jadi masalah,” ujar Nofian.

Diakuinya, saat ini pihaknya masih terus berupaya untuk melakukan pemadaman titik api. Dimana, dengan jumlah personel yang ada, pihaknya harus membagi.

“Jumlah personel kami terbatas. Mau tidak mau, personel dan alat-alat kami harus dibagi,” katanya.

Lebih lanjut, untuk penanganan Karhutla, pihaknya tidak bekerja sendiri. TNI-Polri, Dinas Kehutanan, PMI, Manggala Agni, MPA pun turut terlibat.

“Dengan jumlah tim gabungan itu, kami juga masih kewalahan. Laporan masuk ke kami tidak terbendung,” sebutnya.

Menurutnya, tingkat kesadaran masyarakat rendah sekali akan bahaya terjadinya karhutla. Karena itu, masyarakat harus sadar bahwa membuka lahan dengan cara membakar itu salah.

“Ini jelas menjadi persoalan. Ini yang terus kita pantau. Kalau kami tahu siapa yang bakar dengan sengaja, kami pastikan akan langsung amankan dan bawa ke Mapolres Berau,” tandasnya. (to)

Bagikan

Subscribe to Our Channel