A-news.id, Tanjung Selor – Virus Human Metapneumovirus (HMPV) tengah menjadi perhatian di China, namun Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Utara, Usman, memastikan bahwa virus tersebut bukanlah hal baru di Indonesia.
“Ini bukan virus baru. HMPV sudah ada sejak tahun 2001, dan tingkat penularannya mirip dengan Covid-19,” kata Usman saat dihubungi pada Rabu (08/1)..
Meski penularannya menyerupai Covid-19 melalui droplet atau cairan dari hidung dan mulut saat berbicara, batuk, atau bersin, Usman menekankan bahwa tingkat fatalitas HMPV tergolong rendah. Kendati demikian, masyarakat diimbau tetap waspada.
“Kami minta masyarakat menjaga pola hidup bersih dan sehat. Kalau ada gejala atau merasa sakit, sebaiknya gunakan masker,” ujar Usman.
Ia juga mengingatkan pentingnya mengenakan masker, terutama bagi mereka yang sedang sakit, untuk meminimalisasi risiko penularan.
Hingga saat ini, Usman memastikan belum ada laporan kasus HMPV di Kalimantan Utara. “Untuk Kaltara, masih aman. Belum ada kasus yang terlaporkan,” katanya.
Namun, ia mengakui bahwa informasi resmi mengenai keberadaan HMPV di Indonesia masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut. Surat edaran dari Kementerian Kesehatan, yakni PM.03.01/C/28/2024, telah diterima oleh Dinkes Kaltara. Surat tersebut mengimbau kewaspadaan terkait peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut di China akibat musim dingin.
Menurut Usman, meski HMPV tidak berbahaya bagi sebagian besar masyarakat, perhatian lebih perlu diberikan kepada bayi, anak-anak, lansia, dan individu dengan daya tahan tubuh lemah atau komorbid.
“Kunci utamanya adalah menjaga pola hidup bersih, seperti mencuci tangan setelah bepergian, serta menerapkan pola hidup sehat lainnya,” tutup Usman.
Ia juga meminta masyarakat yang mengalami gejala menyerupai flu untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan atau melakukan isolasi mandiri guna mencegah penyebaran lebih lanjut.(lia)