A-news.id, Tanjung Redeb — Beberapa hari belakangan, salah satu komoditi bahan bangunan yakni semen menghilang di pasaran. Hal ini pun menyebabkan beberapa proyek pembangunan terhambat.
Dari data yang didapat, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Berau memang sempat mengalami kekosongan bahan bangunan itu. Bahkan, kalaupun ada harganya naik yang biasanya sekitar Rp60 ribuan menjadi Rp70 ribu per sak.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, untuk pendistribusian melalui jalur laut khususnya, memang ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Pertama, faktor cuaca dan gelombang tinggi di bulan Desember 2024, hingga mempengaruhi pengiriman barang menggunakan kapal.
Faktor kedua, libur dan cuti bersama dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru. Sehingga mempengaruhi kinerja tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan.
“Untuk penyelesaian, pada saat ini pengiriman terhadap komoditi semen, sebagian terpenuhi dengan tibanya beberapa armada kapal container di pelabuhan Tanjung Redeb, dengan muatan 68 container, dengan total kurang lebih 1.798.000 Ton,” ujar Kepala KUPP Kelas II Tanjung Redeb, Dedy Yuwono, dikonfirmasi Rabu (8/1/2025).
Untuk jumlah semen yang sudah masuk itu pun, sebagian didistribusikan ke distributor atau toko dan pasar. Dan dengan adanya jumlah yang masuk, seharusnya stok di pasaran kembali normal. (mel)