Follow kami di google berita

Debat Kedua Pilkada Bulungan: Paslon Beradu Strategi Mewujudkan Bumi Tenguyun yang Berdaya

Debat Kedua Pilkada Bulungan: Paslon Beradu Strategi Mewujudkan Bumi Tenguyun yang Berdaya
Debat Kedua Pilkada Bulungan: Paslon Beradu Strategi Mewujudkan Bumi Tenguyun yang Berdaya

A-News.id, Tanjung Selor – Debat kedua antar pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bulungan berlangsung penuh dinamika. Mengangkat tema besar tentang mewujudkan Bulungan hijau yang adil dan merata, diskusi kali ini membahas berbagai isu strategis, mulai dari ekonomi, infrastruktur, hingga kedaulatan energi dan pangan.

Debat yang digelar pada Sabtu (16/11) di salah satu stasiun televisi nasional Jakarta ini mempertemukan kembali dua paslon yang maju di Pilkada 2024: pasangan petahana SIAP (Syarwani-Kilat) dan penantang DIA-KEREN (Datu Suramenggala-Cheito Karno).

Visi dan Misi Jadi Panggung Awal

Pada pembukaan debat, kedua paslon diberi kesempatan memaparkan kembali visi dan misi mereka. Pasangan petahana SIAP menegaskan komitmen untuk melanjutkan pembangunan dan memberikan kepastian hukum bagi masyarakat adat. “Alhamdulillah, perda pengakuan masyarakat hukum adat telah kami laksanakan. Pada 2023, kami menetapkan pengakuan hukum adat bagi Punan Batu Benau,” ujar Syarwani, calon Bupati petahana.

Syarwani juga menambahkan bahwa pada 2024 pemerintah daerah menargetkan pengakuan hukum adat bagi empat kelompok masyarakat lainnya.

Namun, pasangan DIA-KEREN menyoroti lambannya proses pengakuan hukum adat tersebut. “Perda ini sudah dibentuk sejak 2016, tetapi hingga kini baru satu masyarakat hukum adat yang mendapat pengakuan,” kritik Datu Suramenggala.

Komitmen Ekonomi dan Peningkatan Lapangan Usaha

Persoalan ekonomi menjadi salah satu topik perdebatan yang sengit. DIA-KEREN menawarkan program ambisius dengan jaminan pendapatan minimal Rp10 juta per bulan bagi petani, peternak, dan nelayan. “Kami akan memastikan penghasilan mereka menjadi prioritas utama dalam program kami. Mulai dari sawit mandiri, bantuan bibit ternak, hingga alat tangkap ikan,” jelas Cheito Karno.

Sementara itu, SIAP mengingatkan pentingnya pendekatan komprehensif dalam membangun sektor pertanian dan lapangan usaha. “Kita harus memastikan masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari program ini, bukan hanya sekadar janji,” tegas Syarwani.

Pembangunan Infrastruktur dan PSN

Terkait infrastruktur, SIAP menyoroti sinergi pemerintah daerah dengan pusat, khususnya dalam mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI). “Kita bersyukur, sekitar 10 kilometer jalan telah ditingkatkan melalui inpres dari Kemen-PUPR pada 2023. Ini adalah bukti nyata upaya kami,” papar Syarwani.

Namun, DIA-KEREN menilai pemerataan pembangunan masih menjadi pekerjaan rumah besar. “Tidak boleh ada keterbatasan anggaran untuk pembangunan infrastruktur yang merata,” ujar Datu Suramenggala. Mereka juga berkomitmen mengalokasikan anggaran untuk jalan penghubung yang mendukung PSN.

Kedaulatan Pangan dan Kelestarian Lingkungan

Kedaulatan pangan turut menjadi isu hangat dalam debat. Paslon DIA-KEREN menilai masih banyak tantangan yang perlu diatasi. “Kami siap melakukan perubahan besar agar Bulungan mandiri secara pangan,” kata Datu Suramenggala.

SIAP, di sisi lain, menyebut kedaulatan pangan sebagai prioritas yang sudah berjalan. “Kami telah memulai berbagai program, dan ini akan terus kami lanjutkan untuk memastikan kesejahteraan masyarakat,” tegas Syarwani.

Di bidang lingkungan, SIAP menyoroti kolaborasi dengan pelaku usaha dalam menjaga kawasan hijau. Mereka mengklaim telah membentuk perhutanan sosial dan tim anti-api untuk mencegah kebakaran hutan. Namun, DIA-KEREN menilai langkah tersebut belum maksimal dan membutuhkan pendekatan yang lebih menyeluruh.

Closing Statement: Harapan untuk Bulungan

Debat ditutup dengan pernyataan penuh optimisme dari masing-masing paslon. SIAP menegaskan komitmen melanjutkan pembangunan yang telah dirintis. “Kami memastikan kehadiran pemerintah daerah untuk bersama masyarakat mengatasi persoalan dan meningkatkan kesejahteraan,” kata Syarwani.

Sementara itu, DIA-KEREN menawarkan program yang fokus pada rakyat kecil. “Kami akan membangun sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan, serta memastikan program kami benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” ujar Datu Suramenggala.

Ajang debat ini memberikan gambaran kepada masyarakat Bulungan tentang pilihan program dan visi pembangunan dari kedua paslon. Kini, masyarakat diharapkan dapat menilai siapa yang layak memimpin Bumi Tenguyun menuju masa depan yang lebih baik. (lia/)

Bagikan

Subscribe to Our Channel