Anews.id, Samarinda – Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu menjadi momok keresahan seluruh warga Indonesia tak terkecuali di Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya di kota Samarinda.
Pasalnya, kenaikan BBM di seluruh Indonesia berdampak juga dengan naiknya seluruh bahan pokok yang ada di pasar. Untuk meringankan penderitaan masyarakat akibat kenaikan BBM, Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda telah menyiapkan dana dua lapis. Diketahui, dana lapis pertama bersumber dari Dana Alokasi Umum/Dana Bagi Hasil (DAU/DBH) dengan nilai Rp. 16.509.750.000,- kemudian untuk dana lapis kedua berasal dari Pendapatan Aset Daerah (PAD) sebesar Rp. 25.965.000.,-
“Untuk penggunaannya dibagi tiga yakni, bantuan sosial, bantuan tunai, dan bantuan subsidi transportasi. Dan ada juga bantuan cipta lapangan kerja. Ini semua saya sudah sampaikan di rapat kerja,†ungkap Walikota Samarinda Andi Harun saat menggelar konfrensi pers. Rabu (14/9/2022).
Andi Harun menjabarkan bahwa bantuan sosial yang diberikan untuk kelompok masyarakat tedampak kenaikan BBM sebesar Rp. 12.624.750.000,- dengan masing-masing orang diberikan Rp. 150.000,- selama tiga bulan.
“Total bantuan untuk tiga bulan bagi kelompok masyarakat penerima yang pertama adalah miskin menurut Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 19.559 orang dengan total Rp.8.801.500.000,-, yang kedua adalah driver ojek online dan pangkalan sebanyak 6.000 orang akan menerima Rp.2.700.000.000,-, yang ketiga adalah supir angkot sebanyak 600 orang dengan total Rp.270.000.000,- dan yang keempat adalah para buruh yang terkena PHK sebanyak 128 orang dengan total Rp. 57.600.000,-,†jelas AH sapaan karibnya.
Tak hanya itu, AH juga kembali menambahkan nelayan, pembudidaya, pedagang, dan motoris tambangan yang ada di pelabuhan Pasar Pagi juga akan mendapatkan bantuan dampak kenaikan BBM.
“Iya mereka juga akan mendapatkan bantuan juga dari Pemkot. Dan formulasinya sama perorang mendapatkan Rp.150.000,- perorang selama tiga bulan,†ucap AH.
“Untuk nelayan sebanyak 778 orang mendapatkan bantuan untuk tiga bulan dengan total Rp.350.100.000,-, pembudidaya sebanyak 786 orang mendapatkan bantuan untuk tiga bulan sebesar dengan total Rp.353.700.000,-, pedagang sebanyak 150 orang mendapatkan bantuan untuk tiga bulan sebesar dengan total Rp. 67.500.000,-, dan motoris tambangan yang ada di Pasar Pagi sebanyak 54 orang mendapatkan bantuan untuk tiga bulan sebesar Rp.24.300.000,-,†sambungnya.
Kendati itu, orang nomor satu di kota Samarinda menyampaikan setelah diumumkannya kenaikan BBM harga bahan pokok di kota Tepian ini dikatakan masih bisa terkendali.
“Kita harus bersyukur harga bahan pokok di Samarinda masih stabil kecuali telur ya dan itu kenaikannya hanya ada di salah satu pasar saja. Artinya kalau naik keseluruhan belum terjadi. Demikian untuk beras dan lainnya kita bersyukur selama ini tim TPID terus bergerak cepat melakukan monitoring di lapangan,†pungkasnya.