A-News.id, Tanjung Redeb — Produk coklat Berau kini telah mengukir jejaknya di pasar nasional. Dalam sebuah pernyataan, Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, Lita Handini, mengungkapkan bahwa coklat yang dihasilkan dari Kampung Rantau Panjang dan diolah oleh ibu-ibu di Kampung Labanan Makarti, telah berhasil mencuri perhatian.
Menurut Lita, pengelolaan produk coklat ini melibatkan ibu-ibu dari Kampung Labanan Makarti, yang bekerjasama dengan pokdarwis serta pihak ketiga. Ia menjelaskan bahwa coklat tersebut akan dihadirkan dalam sebuah pameran di Surabaya yang berlangsung pada tanggal 1 hingal 4 September 2023 mendatang
Selain coklat bubuk untuk minuman, produk-produk lain seperti coklat bar, kripik pisang coklat, coklat bubuk seduh, dan coklat bubuk untuk bahan kue juga telah dihasilkan.
“Namun, produksi saat ini masih dibatasi oleh peralatan yang sederhana,” ujarnya.
Saat ini Disbun Berau turut berperan dengan menyediakan peralatan pengolahan dengan harapan produksi dapat berjalan berkelanjutan dan menghasilkan kualitas yang lebih baik.
Lita Handini menegaskan bahwa meskipun produksi masih tergantung pesanan, kerja sama semua pihak akan membawa coklat Berau menuju kesuksesan. Ia juga menyoroti potensi kakao dari Kampung Merasa, yang diakui sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia.
Lita mengungkapkan harapannya untuk menarik investor ke Berau dengan keyakinan bahwa potensi coklat di wilayah tersebut tidak boleh disia-siakan. Dalam hal ini, peran semua pihak menjadi penting dalam mendukung pertumbuhan industri coklat di Kabupaten Berau.
“Meskipun perlu adanya perubahan signifikan dalam peralatan untuk memenuhi permintaan pasar yang lebih luas, termasuk pasar nasional dan internasional,” katanya.
Tujuan utama dari usaha ini adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat serta menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Lita Handini menjelaskan bahwa Disbun telah mengambil langkah dengan berpartisipasi dalam expo ini sebagai upaya untuk memperkenalkan produk coklat Berau.
“Harapannya, expo ini akan menarik perhatian dari daerah lain dan mendorong pesanan dalam jumlah besar serta berkelanjutan,” bebernya.
Lebih dari sekadar memamerkan produk, tujuan sesungguhnya adalah mendapatkan umpan balik yang bermanfaat bagi para petani coklat di Berau. Dengan langkah-langkah ini, coklat Berau memiliki peluang yang cerah dalam meraih pengakuan lebih luas. (*)