Follow kami di google berita

Banjir Besar Kepung Pemukiman Warga Malinau dan Nunukan

A-News.id, Tanjung Selor — Banjir besar yang datang secara tiba-tiba meluap dan membesar (Bandang), baru- baru ini terjadi di Desa Mensalong Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara (Kaltara).

Beredar sebuah video melalui pesan Whatsapp, yang memperlihatkan bertapa dasyatnya banjir bandang yang terjadi Kamis dini hari hingga subuh.

Analis Kebencanaan Ahli Muda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara Zainuddin membenarkan, adanya banjir bandang yang terjadi di desa mensalong.

Banjir terjadi, akibat curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir mengakibatkan di hulu sungai pansiangan di Kecamatan Lumbis meluap.

Sungai pansiangan sendiri, merupakan sungai yang berada di hulu negara Malaysia (Sabah) dan berbatasan langsung Kecamatan yang ada di Kabupaten Nunukan.

Dari dampak curah hujan tinggi selama beberapa hari tersebut, setidaknya ada tiga Kecamatan yang mendapatkan dampak dari meluapnya sungai pansiangan akibat curah hujan.

Adapun tiga wilayah diantaranya, Kecamatan Lumbis Ogong, Kecamatan Sembakung Atulai dan Kecamatan Sembakung.

“Untuk titik terendah itu diwilayah Sembakung. Jadi, penyebab banjir yang terjadi ini, karena curah hujan yang tinggi dihulu sungai pansiangan (Malaysia),” jelasnya kepada A-News.Id, melalui telepon seluler Jumat, (22/9).

Disebutkan dia, dalam podcast BMKG Malaysia, pada Jumat (22/9) pukul 12.00 WITA, hujan akan menguyur daerah Malaysia bagian Sabah hingga dini hari.

Dengan adanya kondisi hujan tersebut, diakui akan menimbulkan dampak serta bertambah volume air.

“Jadi kalau hujan dari wilayah kita Kabupaten Nunukan itu, tidak begitu terlalu berdampak banjir,” ucapnya.

Kemudian, Zainuddin menjelaskan bahwa Banjir bandang sangat mengangu aktifitas masyarakat yang berada di Nunukan karena endapan lumpur membuat mati tanaman.

“Masyarakat petani yang ada dipinggiran sungai pansiangan terutama. Kalau banjir bandang datang dan kenak lumpur maka hal -hal yang tidak ingin kan bisa terjadi. Sebab lumpur itu ada,”terangnya.

Jika, ada banjir bandang, endapan lumpur hingga kayu mengalir mengikuti arus air banjir tersebut.

“Kalau yang di Nunukan, banjir bandang yang terjadi, sesuai rilis dari teman-teman BPBD Nunukan, tidak ada korban jiwa. Sedangkan, untuk kerugian pasti ada namun belum didata secara pasti ” tutupnya. (*/Lia).

Bagikan

Subscribe to Our Channel