A-News.id, Tanjung Selor – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan mengantisipasi, ketersediaan pasokan dan kenaikan harga saat natal hingga tahun baru (Nataru) 2024 mendatang.
Selain itu, ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM). juga menjadi Pekerjaan Rumah (PR) dan masalah tiap tahun memasuki hari- hari besar di bumi Tenguyun.
Bupati Bulungan Syarwani menginginkan, keberadaan Tim pengendali Inflasi daerah (TPID) dapat menjaga kelancaran arus distribusi dan keterjangkauan harga barang kebutuhan pokok pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nataru.
Menurutnya, sangat perlu memperkuat sinergitas dan komitmen menjaga tingkat inflasi. Guna menjaga pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkesinambungan dan berkeadilan demi kesejahteraan masyarakat.
Sebab, menjelang Nataru akan terjadi kenaikan permintaan terhadap kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, bawang merah, bawang putih, cabai serta bahan bakar minyak termasuk gas elpiji.
“Kita pastikan arus distribusi barang yang masuk ke Bulungan lancar. Ya, Alhamdulillah data Bulog stok pangan masih aman, terutama beras, minyak goreng dan beberapa jenis komoditas lainnya,”bebernya.
Dan jika melihat dari data yang ada inflasi Tanjung Selor, tambah dia, pada November 2023 secara Year to Date (YtD) 1,76 persen.
Sedangkan secara Year On Year (YoY) inflasi Kota Tanung Selor 1,95 persen. Untuk Month to Month (MtM) 0,37 persen. Dimana, penyumbang inflasi terbesar,masih dipegang cabai rawit, beras, sawi hijau, emas dan terong.
“Kalau dibandingkan angka inflasi tahun 2022 cenderung menurun. Artinya, ini bukan kerja Pemda semata, namun keterlibatan semua unsur yang ada di TPID,” jelasnya.
Pihaknya juga terus mengantisipasi kenaikan harga Nataru, terutama terhadap agen barang agar kebutuhan pokok tidak langka akibat praktik penimbunan.
Demi memperlancar distribusi Pemda Bulungan dan TPID melakukan koordinasi lintas sektor untuk memastikan efisiensi rantai distribusi dari petani kepada masyarakat.
Sehingga, suplai dan distribusi barang kebutuhan pokok, bisa berjalan lancar serta peningkatan akses jalan untuk menunjang distribusi hasil pertanian di beberapa kecamatan.
Terhadap keterjangkauan harga, Syarwani ungkap pasar murah dan operasi pasar menjelang Nataru 2024 diperlukan jika ada beberapa komoditas pangan yang melonjak tinggi.
“Untuk komoditas yang harganya cukup tinggi, kita bisa lakukan operasi pasar. Supaya harga itu bisa stabil,terutama harga cabai mengalami kenaikan,” bebernya.
Namun, harga tersebut mengalami kenaikan dikatakan dia karena dipengaruhi berbagai factor salah satunya akibat gagal panen dan iklim.
Sementara itu, Kabid perdagangan Diskoperindag Bulungan , Untung Yani menambahkan, jaga stabilitas harga terus dilakukan oleh pihaknya.
“Untuk jaga stabilitas harga jelang Nataru. kami lakukan pasar murah ke desa-desa, beberapa waktu lalu itu kita pasar murahnya di desa Tengkapak,” bebernya
Adapun harga yang setiap komoditas dipasar murah,lanjut dia sangat mudah dijangkau masyarakat.
“Upaya ini agar masyarakat yang hendak merayakan natal dan tahun Baru dapat merasakan harga terjangkau dan membantu kebutuhan pangan mereka,” singkatnya. (*/Lia)